Sebuah tangkapan layar yang menunjukkan email dari alamat dprnow@dpr.go.id mengirimkan pesan berjudul “Pesan Darurat untuk Rakyat” menjadi viral di media sosial. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, menyatakan bahwa akun tersebut telah dinonaktifkan setelah diduga mengalami penyalahgunaan.
“Akun email DPR Now telah kami nonaktifkan dan tidak bisa digunakan lagi,” ujar Indra, seperti dilansir dari Antara pada Jumat (23/8/2024).
Indra mencurigai bahwa penyalahgunaan akun ini mungkin dilakukan oleh vendor yang sebelumnya bertindak sebagai administrator dari akun email tersebut. “Kemungkinan besar yang masih bisa mengakses akun tersebut adalah admin lama dari sistem DPR Now yang tidak lagi digunakan,” tambahnya.
Tindakan penyalahgunaan ini diketahui terjadi pada pukul 10.26 WIB. Sekjen DPR segera melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menangani insiden ini.
Dalam tangkapan layar yang beredar, terlihat bahwa email tersebut dikirim dengan subjek “DPR RI Diretas-Email Darurat untuk Rakyat Indonesia”. Isi email mengklaim bahwa DPR telah diretas dan mengancam untuk membocorkan informasi sensitif jika tuntutan tertentu tidak dipenuhi.
Insiden ini terjadi bersamaan dengan agenda Rapat Paripurna DPR yang membahas revisi UU Pilkada. Namun, rapat tersebut terpaksa ditunda karena tidak memenuhi kuorum.
