Google mengakui dan saat ini tengah menangani temuan data palsu yang muncul pada akun Google Business yang memengaruhi hotel-hotel di seluruh Indonesia. Berdasarkan laporan dari Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ratusan akun Google Business hotel telah diretas pada hari Minggu, dengan nomor akun yang diubah menjadi akun pribadi.
PHRI berencana untuk melaporkan insiden ini ke Direktorat Kejahatan Siber Kepolisian Nasional Indonesia. “Kebijakan kami secara tegas menyatakan bahwa perubahan yang dilakukan oleh pengguna harus berdasarkan informasi yang akurat, dan tim kami bekerja tanpa henti untuk mengatasi pelanggaran kebijakan,” ujar pernyataan dari Google.
Perusahaan tersebut mengakui adanya masalah teknis yang menyebabkan informasi yang salah ditampilkan pada beberapa profil. Google saat ini sedang menerapkan perbaikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan berkomitmen untuk memulihkan data yang akurat pada profil yang terkena dampak.
Ketua PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, mengungkapkan bahwa insiden peretasan ini memengaruhi hotel-hotel di berbagai wilayah, termasuk Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
“Laporan menunjukkan bahwa 92 hotel di Jawa Timur, 156 di Jawa Tengah, delapan di Lampung, dan kami masih mengumpulkan data dari wilayah lain,” kata Hariyadi dalam konferensi pers daring.
Hariyadi menyampaikan kekhawatirannya terkait potensi penipuan, dengan laporan yang menunjukkan bahwa 10 konsumen di Jawa Tengah telah menjadi korban. PHRI menyarankan masyarakat untuk menghubungi hotel secara langsung melalui saluran resmi guna menghindari penipuan.