Photo by Giorgio Trovato on Unsplash
Testing Trophy dan Testing Pyramid adalah dua strategi pengujian perangkat lunak yang menekankan pentingnya jenis pengujian yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki kesamaan, ada juga perbedaan kunci antara keduanya.
Testing Pyramid adalah strategi pengujian yang menekankan pentingnya memiliki dasar yang luas dari pengujian unit di bagian bawah piramida, dengan pengujian integrasi yang lebih sedikit dan pengujian end-to-end yang bahkan lebih sedikit di bagian atas. Ideanya adalah bahwa dengan fokus pada pengujian unit terlebih dahulu, tim dapat menangkap dan memperbaiki masalah pada tahap awal proses pengembangan, mengurangi risiko pengenalan bug dan memastikan perangkat lunak mereka lebih andal.
Sebaliknya, Testing Trophy menekankan pendekatan yang lebih seimbang terhadap pengujian, dengan lebih banyak penekanan pada pengujian end-to-end dibandingkan Testing Pyramid. Testing Trophy masih menekankan pentingnya pengujian unit, tetapi juga mengakui bahwa pengujian end-to-end dapat berharga dalam memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi seperti yang diharapkan dalam skenario dunia nyata.
Perbedaan kunci lain antara kedua pendekatan ini adalah bahwa Testing Pyramid sering dikaitkan dengan metodologi Agile dan DevOps, sedangkan Testing Trophy lebih fokus pada pengembangan front-end modern dan integrasi dan pengiriman berkelanjutan.
Pada akhirnya, kedua strategi dapat efektif masing-masing, dan pendekatan terbaik akan tergantung pada kebutuhan dan tujuan tim pengembangan.