Ada berbagai bahasa pemrograman yang sering digunakan. Diantara berbagai bahasa pemrograman tersebut, yang paling sering digunakan dan paling terkenal adalah Python. Dan ada top 5 Python framework terbaik yang mampu menyediakan pemrograman secara optimal.
Python jauh lebih populer daripada bahasa pemrograman yang lainnya karena framework ini mempunyai susunan syntax serta code libraries yang lebih kuat sehingga memungkinkan pembangunan berbagai jenis aplikasi web, struktur data, serta DevOps.
Top 5 Python Framework Terbaik untuk Programmer
Agar bisa memilih framework yang terbaik, Anda perlu membandingkan beberapa macam framework Python yang tersedia. Cari tahu mana yang fungsionalitasnya paling bagus dan apa saja fitur yang ditawarkannya. Dengan begitu, Anda akan menemukan framework yang paling berkualitas.
1. Django
Framework yang satu ini merupakan yang paling banyak dipakai oleh para pengembang. Developer biasanya menggunakan Django untuk mengembangkan aplikasi web serta situs web dengan skala besar. Django mempunyai arsitektur MVC yang mendetail.
Popularitas Django sebagai salah satu dari top 5 Python framework dipengaruhi oleh sifatnya yang open source. Django juga menawarkan mode maintenance serta asyncio library. Keduanya terdiri dari berbagai fitur bawaan. Sedangkan mengenai fungsionalitasnya, Django menggunakan konsep DRY.
Konsep DRY atau don’t repeat yourself serta konsep explicit over implicit merupakan keunggulan utama Django. Django juga menggunakan object relational mapper atau ORM yang berfungsi untuk memetakan objek menjadi tabel multi database.
Dengan tabel tersebut, source code pun bisa bekerja dengan baik di dalam template engine dan database. Fungsi utamanya adalah untuk mempermudah proses migrasi antara suatu database dan database yang lainnya.
2. Flask
Beberapa developer menggunakan framework Flask yang fungsionalitasnya cukup membantu dalam proses pengiriman serta penanganan permintaan. Selain itu, Python framework yang satu ini juga mempunyai front end dengan desain yang ringan.
Seperti Django, Flask juga menggunakan ORM yang sangat bermanfaat bagi para pengembang. Ada berbagai keunggulan yang dibawa oleh framework Flask. Salah satunya adalah sifat framework ini yang kompatibel dengan Google App Engine.
Flask juga mempunyai beberapa fungsi yang membuat developer jatuh hati. Misalnya saja manajemen session dan routing, debugger bawaan dengan kecepatan tinggi, kompatibel dengan Jinja2 template dan WSGI toolkit, serta dukungan untuk Blueprints.
3. Hug
Framework lain yang berhasil masuk ke dalam top 5 Python framework adalah Hug. Hug merupakan framework API Python 3. Framework ini memungkinkan para pengembang untuk membangun suatu program API untuk kemudian digunakan setiap saat.
Framework Python yang satu ini berfungsi untuk menyederhanakan konstruksi serta membuat prototype API. Hal ini karena Hug menawarkan multi-threaded sebagai interfacenya. Jika lingkungan pengembangan situs web Anda menggunakan Python 3, Hug adalah pilihan framework terbaik.
Hug mampu menyelesaikan suatu formasi pemrograman hanya dengan one click deployment dengan memanfaatkan HTTP request maupun respon, serta melalui command line atau CLI. Framework Python ini sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan pemrograman dengan minim integrasi.
Keunggulan fungsi yang dimiliki oleh salah satu dari framework ini adalah manajemen versi built-in, validasi anotasi, kompilasi dengan Cython, dan mampu digunakan serta dijalankan sebagai Python library standard.
4. Bottle
Alternatif berikutnya yang bisa Anda gunakan adalah Bottle. Framework Python yang keempat ini tidak mempunyai banyak dependensi dan hanya mempunyai sebuah code library standar saja untuk masing-masing file. Developer pun bisa menggunakan Bottle untuk menciptakan web app sederhana.
Library yang ditawarkan oleh Bottle menyertakan berbagai template engine bawaan yaitu functions dan exception. Keduanya adalah objek kode framework Python yang tidak mengharuskan persyaratan khusus seperti import statement. Seperti beberapa framework lain, Bottle membawa banyak fitur.
Salah satu fitur utama yang dimilikinya adalah kemampuan untuk mempermudah para pengembang sehingga bisa memaksimalkan peranan hardware dalam proses pengembangan. Anggota keempat dari top 5 Python framework ini sangat cocok bagi programmer yang mencari fleksibilitas.
Jika Anda membutuhkan fleksibilitas serta fungsionalitas dasar untuk membangun situs web sederhana maupun aplikasi web dengan server pihak ketiga HTTP atau WSGI, Bottle adalah pilihan paling ideal. Bottle mendukung Mako, Cheetah, dan Jinja2.
5. Dash
Selanjutnya ada framework bernama Dash yang merupakan jenis framework yang sifatnya open source. Framework Python ini dirancang secara khusus untuk memudahkan pengembang dalam mengembangkan aplikasi untuk analisis data. Dash banyak digunakan oleh para data scientist.
Hal ini karena Dash merupakan salah satu dari top 5 Python framework yang dibangun dengan menggunakan framework lainnya, seperti Plotly.js, Flask, serta ReactJS. Artinya, Dash tidak mengharuskan dasar teknologi framework Python yang terlalu banyak.
Dengan menggunakan Dash, pengembang bisa menciptakan semua aplikasi analisis menggunakan satu klik saja dengan tujuan mendapatkan manajemen database yang lebih kuat dan tentunya kompatibel dengan aplikasi web yang mobile ready serta dengan fungsi lintas platform.
Ada dua bagian penting dalam Dash. Salah satunya adalah bagian layout yang akan menjelaskan seperti apa tampilan aplikasi yang akan diperoleh nantinya. Kemudian ada bagian fungsionalitas yang memberikan gambaran tentang interaktivitas antara framework dan pengembang.
Jenis Framework Python Secara Umum
Berbicara mengenai top 5 Python framework, Anda juga perlu memahami bahwa setidaknya ada tiga jenis framework Python yang sudah dikenal di kalangan para pengembang. Ketiga jenis framework tersebut adalah:
- Framework full stack
Merupakan framework web app yang paling bagus dan dikenal luas sebagai solusi yang terbaik untuk memenuhi segala macam pengembangan aplikasi. Jenis framework full stack mempunyai banyak komponen dan database, mulai dari generator form, validasi form, serta layout template.
Django adalah contoh framework full stack. Selain Django, framework lain yang termasuk dalam jenis ini antara lain Giotto serta CubicWeb.
- Microframework
Framework yang kedua ini dikenal oleh para pengembang sebagai framework yang lebih ringan. Microframework tidak menawarkan fungsionalitas ekstra seperti yang ditawarkan oleh framework full stack. Programmer perlu membuat berbagai source code serta menambahkan fungsi secara manual.
Beberapa dari top 5 Python framework yang termasuk dalam microframework adalah Flask, Bottle, Hug, serta Dash. Anggota lain micro framework ada Falcon dan CherryPy.
- Asynchronous web framework
Jenis yang terakhir dari framework Python adalah asynchronous. Asynchronous mirip dengan microframework, memungkinkan para pengembang untuk menangani hampir semua koneksi pemrograman. Salah satu framework yang termasuk dalam asynchronous adalah AIOHTTP.
Setelah memahami top 5 Python framework yang terbaik dan beberapa keunggulannya, serta tiga jenis utama framework Python, Anda bisa membandingkan keunggulan dan fungsionalitas yang ditawarkan oleh setiap framework. Jika Anda membutuhkan solusi lengkap, Django merupakan pilihan terbaik.
Pilih framework Python yang paling sesuai dengan kebutuhan pengembangan Anda, dan utamakan kelima framework diatas sebelum memilih framework lainnya.
Baca Juga: Google Search Memahami Bahasa Manusia, Bikin Hasil Penelusuran Relevan