Google menulis ulang Title Tag Anda karena memang pihaknya tentu lebih memahami bagaimana algoritmanya lebih baik ketimbang Anda. Title Tag adalah komponen yang membantu untuk membuat faktor peringkat pada mesin pencarian bisa naik.
Judul merupakan sinyal peringkat yang kecil, namun perannya cukup besar karena merupakan hal pertama yang dilihat oleh user dari hasil pencariannya. Sehingga dalam hal ini judul memberikan dampak besar pada rasio klik tayang serta jumlah kunjungan pada situs Anda.
Secara umum, pihak Google menggunakan Title Tag sebagai sarana untuk memproduksi judul halaman sesuai dengan pencariannya. Setiap hari bahkan mungkin setiap waktu Google bisa melakukan berbagai perubahan algoritmanya.
Seperti halnya pada judul. Perubahan tersebut bisa besar bisa juga kecil, sebagai suatu hal untuk menentukan relevansi konten. Bahkan baru-baru ini Google terkesan lebih agresif dalam melakukan penulisan ulang Title Tag yang umumnya lebih banyak.
Google Menulis Ulang Title Tag Halaman dengan Lebih Banyak
Pihak Google telah menulis ulang sebanyak 61,6% dari judul Anda, merupakan angka yang cukup besar. Jadi, apabila Google menulis ulang Title Tag Anda, tentunya akan sangat membantu user dalam memahami kenapa mereka melakukannya.
Jelas, jawabannya karena algoritma Google akan menuliskan judul yang lebih baik ketimbang Anda. Seperti melakukan penambahan nama merek atau yang lainnya. Pada kasus lainnya penulisan ulang pada judul memberikan dampak secara lebih signifikan.
Ada sekitar 10 skenario yang paling umum, dimana Google bisa saja menuliskan ulang judul Anda. Setidaknya apabila Google tidak menampilkan judul Anda sesuai harapan, maka skenario apa saja yang umum Google lakukan perlu diketahui.
Melansir halaman Zyppy, berikut ini 10 skenario yang paling umum dimana Google kemungkinan akan melakukan penulisan ulang Title Tag Anda.
1. Memperhatikan Panjang Judul
Alasan paling umum menurut Google saat menuliskan ulang Title Tag ialah karena panjangnya. Hasil dekstop Google mempunyai batasan tampilan berukuran 650 piksel. Apabila judul melebihi ukuran tersebut, hampir pasti Google akan menuliskan ulang.
Atau bahkan akan memotongnya di tempat yang sepertinya kurang tepat. Namun perlu Anda ketahui bahwa hasil dekstop Google dan seluler itu tidak sama. Bukan hal yang aneh saat melihat tampilan judul pada seluler dan desktop yang berbeda.
Bahkan bisa membuat artinya berbeda atau berubah. Risikonya bisa fatal jika apa yang pencari inginkan ternyata konten Anda tidak bisa muncul dalam hasilnya. Oleh karenanya untuk mencegah Google melakukan pengisian ulang, ada strateginya.
Anda bisa membidik kira-kira 51 sampai dengan 60 karakter dalam menuliskan judul.
2. Mencocokkan Title Tag dengan Heading 1
Ketika merumuskan tautan judul, maka Google akan mengklaim untuk memulai dengan membuat Title Tag html Anda. Meski demikian pihak Google tetap bisa juga menggunakan elemen html lainnya.
Misalnya heading 1 yang bisa Google temukan. Seringkali Title Tag akan sama dengan H1 halaman, atau seenggaknya cukup dekat. Namun apabila Title Tag berbeda dengan H1, maka Google akan memilih H1.
Oleh karenanya untuk mengantisipasi hal tersebut Anda bisa mencocokkan H1 dengan judul Anda yang seringkali akan menurunkan tingkat penulisan ulang.
3. Usahakan Tidak Memecah Judul Menjadi Beberapa Bagian
Hindari menuliskan judul secara terpecah, contohnya seperti, TV Terbaik 2022 – Diulas oleh Pakar (& User Tested). Judul seperti contoh tersebut akan memungkinkan Google melakukan pemecahan atasnya.
Judul tersebut dapat Google pecah jadi 3 bagian menjadi seperti berikut ini.
1. TV Terbaik 2022;
2. Diulas oleh Pakar;
3. (& User Tested).
Sehingga agar judul tidak berisiko terpecah oleh Google, maka bisa dengan menuliskannya secara tergabung. Misalnya TV Terbaik 2022 Diulas oleh Pakar dan User Tested.
4. Pakai Pemisah Judul yang Tepat
Meski tidak disarankan untuk memisahkan judul, namun pada beberapa kasus tertentu bisa saja membagi judul dalam beberapa bagian menurut pemisah. Sedangkan tanda pemisah favorit Google adalah tanda hubung (-).
Oleh karenanya untuk menghindari pemecahan judul, namun Anda membutuhkan tanda pisah dalam judul tersebut bisa memilih yang disukai Google. Misalnya tanda hubung sederhana dalam memilih Google (-).
5. Pakai Tanda Kurung Alih-Alih Kurung
Skenario selanjutnya kenapa Google menulis ulang Title Tag adalah karena pihaknya lebih memilih teks (dalam kurung) ketimbang yang [dikurung]. Google akan lebih memilih untuk menuliskan ulang Title Tag saat menggunakan tanda […].
Parahnya Google sepenuhnya akan menghapus bagian teks yang terdapat pada tanda kurung tersebut. Oleh karenanya untuk bermain aman, Anda bisa menggunakan tanda (…) dalam menuliskan Title Tag.
6. Pakai Kata Kunci yang Cocok Sesuai dengan Permintaan Pencarian Pengguna
Pihak Google akan lebih cenderung untuk menuliskan ulang bagian Title Tag yang mereka anggap generik atau yang tidak relevan. Pasalnya Google ingin membuat judul bisa menggambarkan halaman yang cukup akurat sesuai dengan pencarian oleh pengguna.
Itulah kenapa penting sekali menuliskan Title Tag yang sesuai. Bayangkan saat menjadi pengguna browser ketika mengetikkan kata kunci. Pastinya karena Anda ingin mencari sesuatu sesuai dengan yang Anda inginkan bukan?
Cara termudah untuk membuat judul relevan adalah dengan menggunakan kata kunci yang tepat. Sehingga nantinya konten tersebut bisa user temukan pada hasil pencarian.
Pastikan untuk memeriksa kata kunci Anda pada bagian judul untuk menemukan halaman tersebut. Serta memasukkannya pada bagian judul agar mudah ditemukan.
7. Hindari Melakukan Penulisan Ulang Kata Kunci pada Judul
Menuliskan kata kunci secara berulang dalam judul atau dalam satu kalimat akan dianggap sebagai spam. Cukup lakukan penulisan satu kali saja dalam judul. Serta akan sangat riskan sekali apabila nama merek Anda sama dengan kata kunci.
Pasti pembuatan kontennya membutuhkan kepala yang benar-benar fresh. Oleh karenanya Anda bisa membuat variasi agar tidak sama yakni dengan memakai sinonimnya atau kata lain.
8. Hindari Menggunakan Kata Berulang Kali di Beberapa Halaman pada Judul
Skenario umum yang memungkinkan Google menulis ulang Title Tag salah karena Anda menuliskan kata berulang kali yang ada pada beberapa halaman ke title tag. Sebut saja boilerplate (teks non-unik yang sering berulang kali pengguna pakai pada beberapa halaman).
Boilerplate meliputi nama merek, informasi kategori, salinan pemasaran, dan sebagainya. Saat pihak Google mendapati bahwa boilerplate Anda tidak relevan maka judul akan cenderung dituliskan ulang.
Cara melihat boilerplate adalah dengan melihat apakah teks berisi kata kunci yang dicari oleh pengunjung. Oleh karenanya usahakan menghindari teks boilerplate tersebut dalam menuliskan judul.
9. Cek Agar Tidak Ada Bagian Judul yang Hilang
Pastikan setiap judul merupakan sesuatu yang unik dan deskriptif. Sehingga tidak perlu mempublikasikan judul setengah kosong.
10. Lakukan Pembaruan pada Judul Anda
Skenario umum selanjutnya pastikan Anda tidak hanya memperbarui konten halaman tetapi lupa memperbarui judulnya. Setiap melakukan pembaruan pada konten utama, maka membutuhkan pemeriksaan juga pada bagian judul agar bisa relevan dan akurat.
Solusinya adalah dengan memastikan untuk memeriksa dan mungkin melakukan pembaruan judul setiap kali terdapat pembaruan konten yang signifikan.
Itulah beberapa informasi penting terkait dengan skenario umum Google menulis ulang Title Tag Anda. Semoga informasi tersebut bisa membantu. Dapatkan informasi lain seputar teknologi hanya di situs Diginews.id.
Sumber:
1. https://zyppy.com/seo/tittle-tags/beat-google-tittle-rewrites
2. https://www.bluehost.com/blog/google-rewrites-tittle-tags/