Amankan gadget dengan autentikasi biometrik agar data dalam gadget atau perangkat Anda tidak diambil oleh orang lain. Biometrik sendiri merupakan suatu bentuk teknologi baru yang memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi serta mengotentikasi berdasarkan sebuah rangkaian data.
Rangkaian data tersebut bersifat spesifik dan unik, serta bisa dikenali dan diverifikasi. Sedangkan autentikasi biometrik adalah sebuah proses perbandingan data karakteristik seseorang dengan template biometrik orang yang sama dengan tujuan menentukan kemiripannya.
Cara Amankan Gadget dengan Autentikasi Biometrik
Pengertian paling sederhana dari biometrik adalah pengukuran tubuh manusia. Biometrik sendiri hadir dalam dua kategori teknologi yang berbeda, yaitu pengukuran fisiologis serta pengukuran perilaku. Berikut ini penjelasan lengkap tentang keduanya.
- Pengukuran fisiologis
Kategori pengukuran yang satu ini bisa berupa biologis maupun morfologis. Analisis morfologis bisa berupa bentuk tangan, sidik jari, mata (retina dan iris), pola vena, maupun bentuk wajah. Dan analisis biologis bisa berupa darah, DNA, urine, maupun air liur yang digunakan oleh polisi forensik atau medis.
- Pengukuran perilaku
Tipe pengukuran perilaku seperti pengenalan suara, dinamika keystroke, gaya berjalan, dinamika tanda tangan, cara penggunaan benda, gerakan, dan suara langkah adalah pengurukan perilaku paling umum. Tapi cara ini bukan yang paling tepat untuk amankan gadget dengan autentikasi biometrik.
Tidak semua jenis pengukuran mempunyai keandalan dalam tingkat yang sama. Biasanya, pengukuran fisiologis dinilai lebih bermanfaat dan lebih stabil sepanjang kehidupan seseorang. Hal ini karena pengukuran fisiologis tidak dipengaruhi oleh stress, berbeda dengan pengukuran perilaku.
3 Metode Amankan Gadget dengan Autentikasi Biometrik
Saat ini, ada setidaknya tiga jenis autentikasi biometrik yang digunakan di berbagai perangkat seluler. Di Indonesia sendiri, ada dua jenis autentikasi biometrik yang banyak ditemukan di ponsel pintar yang beredar. Tiga metode autentikasi tersebut adalah:
1. Sidik jari
Jenis autentikasi biometrik yang pertama ini adalah yang paling terkenal dan ada di hampir semua ponsel pintar keluaran terbaru, apapun mereknya. Autentikasi sidik jari dinilai sebagai cara paling cepat untuk mengamankan ponsel. Pengguna hanya perlu meletakkan jari di sensor pembaca sidik jari.
Ponsel pun bisa langsung terbuka hanya dalam waktu sepersekian detik saja. Sayangnya, cara mengamankan gadget dengan autentikasi sidik jari bukan cara yang paling efektif. Hal ini karena sidik jari masih bisa dicuri dari sumber tertentu seperti foto. Sidik jari curian bisa dicetak ulang.
Kemudian sidik jari yang dicetak ulang tersebut bisa dipakai untuk melewati autentikasi biometrik. Pada tahun 2017, peneliti keamanan membuktikan bahwa pembuatan ulang sidik jari milik Menteri Pertahanan Jerman berhasil dilakukan dengan memakai foto yang resolusinya tinggi.
2. Amankan gadget dengan autentikasi pemindaian wajah
Metode autentikasi biometrik yang berikutnya bekerja dengan cara melakukan pemindaian terhadap wajah orang yang memiliki perangkat. Tampaknya teknologi ini lebih canggih dibandingkan dengan autentikasi biometrik yang sebelumnya.
Pada dasarnya, metode autentikasi yang satu ini sangat bergantung pada beberapa perangkat lunak dan kamera depan perangkat. Kamera akan melakukan pemindaian wajah terlebih dahulu. lalu algoritma pengenalan wajah akan melakukan verifikasi.
Kecepatan dalam membuka autentikasi biometrik bergantung sepenuhnya pada kualitas kamera ponsel serta kemampuan ponsel dalam bekerja. Cara ini adalah cara amankan gadget dengan autentikasi biometrik yang lebih baru dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Sayangnya, ternyata cara ini juga bukan yang paling aman. Pelaku kejahatan ternyata bisa menipu hanya dengan berbekal foto wajah orang yang memiliki ponsel. Kombinasikan autentikasi biometrik ini dengan password atau PIN agar keamanan data dalam gadget Anda lebih terlindungi.
3. Autentikasi pola iris
Metode autentikasi yang satu ini masih tergolong baru dan hanya ditemukan di beberapa merek ponsel saja. Salah satu merek yang sudah mengadopsi autentikasi pemindaian iris adalah Samsung. Teknologi yang digunakan oleh Samsung sudah dipersiapkan dengan baik.
Pasalnya, perusahaan perlu mempertimbangkan cara amankan gadget dengan autentikasi biometrik pemindaian iris bagi pengguna ponsel yang berkacamata. Teknologi autentikasi ini memanfaatkan LED inframerah yang akan menerangi mata.
Pada waktu yang sama, kamera dengan fokus yang lebih sempit akan melakukan penangkapan terhadap pola iris. Ponsel pun akan segera memproses informasi yang diperoleh dari kamera ponsel. Sayangnya, autentikasi biometrik yang canggih ini belum bisa ditemukan di sembarang ponsel.
Keuntungan Menggunakan Autentikasi Biometrik
Sebelum mulai beralih ke metode autentikasi biometrik, pahami dulu berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh metode amankan gadget dengan autentikasi biometrik dan beberapa kelemahannya. Mengenai beberapa keuntungan metode autentikasi biometrik, berikut penjelasannya.
- Lebih sulit diretas
Dibandingkan dengan password yang berisi simbol, huruf, serta angka, autentikasi biometrik jauh lebih sulit untuk diretas. Hal ini sangat bermanfaat jika ada berbagai data pribadi yang bersifat sensitif di ponsel Anda. Karena peretasan tidak bisa dilakukan dengan mudah, data pun akan jadi lebih aman.
- Tidak ada kata lupa
Dengan password dan PIN, masalah yang paling sering ditemui adalah lupa sandi. Jika Anda lupa PIN atau password, ada serangkaian proses yang harus dilalui agar perangkat Anda bisa terbuka kembali. Tapi dengan autentikasi biometrik, Anda tidak perlu khawatir lupa pada PIN maupun password.
Ponsel pintar Anda akan segera terbuka setelah mendapatkan informasi mengenai pola iris mata, pola wajah, maupun sidik jari Anda. Semuanya itu adalah bagian tubuh yang selalu dibawa kemanapun Anda pergi, sehingga metode amankan gadget dengan autentikasi biometrik tidak akan pernah gagal.
Kelemahan Autentikasi Biometrik
Sayangnya, cara mengamankan perangkat dengan menggunakan autentikasi biometrik bukan cara yang paling sempurna dan bebas dari kesalahan. Beberapa kelemahan dari metode yang terlihat canggih ini antara lain:
- Kesalahan berupa FRR dan FAR
FRR atau False Rejection Rate merupakan kesalahan yang terjadi saat ponsel menolak informasi yang diberikan oleh orang yang berwenang sehingga ponsel gagal terbuka padahal pemilik asli ponsel sudah melakukan pemindaian bagian tubuh dengan benar.
Kesalahan lain yang kadang terjadi dalam metode amankan gadget dengan autentikasi biometrik adalah FAR atau False Acceptance Rate. FAR terjadi ketika ponsel menerima data atau informasi dari orang yang bukan pemilik ponsel sehingga ponsel yang seharusnya tetap terkunci justru terbuka.
- Kesulitan pemindaian pada pola retina
Kelemahan yang satu ini kadang terjadi pada ponsel dengan pemindaian retina. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan dari kelopak mata, bulu mata, pantulan kornea, dan lensa. Pemindaian retina masih harus dikembangkan lebih lanjut.
Banyak orang tertarik untuk mencoba amankan gadget dengan autentikasi biometrik. Pahami semua informasi mengenai autentikasi ini, termasuk keamanannya, keuntungannya, dan kelemahannya, sebelum Anda mulai mengadopsi metode autentikasi yang sama.