Ada beberapa alat penting atau tools yang wajib dikuasai oleh para DevOps engineer. DevOps engineer sendiri merupakan para profesional di bidang IT yang mempunyai pemahaman mendelam tentang SDLC atau software development life cycle.
Tugas utama DevOps engineer adalah mengembangkan serta melaksanakan uji coba terhadap suatu aplikasi, fitur, software, dan sistem. Untuk melakukannya, dibutuhkan penguasaan terhadap berbagai tools yang sangat penting. Dibawah ini adalah daftar tools yang harus dipahami dan dikuasai.
Kumpulan Tools yang Wajib Dikuasai DevOps Engineer
Berbagai alat penting tersedia untuk mempermudah pekerjaan para DevOps engineer. Beberapa alat di bawah ini adalah yang paling penting untuk dikuasai.
1. Github
Adalah sebuah alat penting yang mempunyai VCS atau version control system. VCS ini menyediakan suatu layanan yang fungsinya adalah untuk menyimpan berbagai jenis repository atau file yang berbentuk source code.
Github memungkinkan terwujudnya suatu kolaborasi saat mengerjakan suatu proyek tertentu sehingga engineer bisa menguji coba pembaruan secara rutin, menyimpan berbagai perubahan dalam proyek tersebut secara online, dan memperbaiki bug.
2. Selenium
Salah satu tools yang wajib dikuasai adalah Selenium, yang merupakan auto testing tool. Alat penting ini dipakai untuk melakukan otomatisasi tes aplikasi berbasis web. Tes dilakukan pada aplikasi web browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, dan sebagainya.
Selenium membantu para engineer untuk melakukan perekaman, pemutaran, serta pengujian tindakan terhadap pengguna aplikasi web browser.
3. Tools yang wajib dikuasai: Jenkins
Jenkins merupakan suatu alat untuk continuous integration atau CI. Alat ini mempermudah para developer dalam mengintegrasikan banyak perubahan yang dilakukan dalam suatu proyek sebelum proyek tersebut diluncurkan.
Continuous Integration sendiri adalah suatu praktik yang sangat penting dalam DevOps. Alat ini akan menjadi andalan yang digunakan oleh banyak DevOps karena menawarkan plugin berjumlah ribuan yang semuanya bisa diintegrasikan dengan hampir seluruh alat yang digunakan dalam DevOps.
4. Docker
Alat yang satu ini sudah diluncurkan sejak tahun 2013. Sejak saat itu, Docker telah menjadi suatu alat untuk container management dan dianggap sebagai salah satu alat yang harus dikuasai oleh para DevOps engineer.
Docker memungkinkan proses pengembangan suatu aplikasi menjadi lebih terdistribusi. Alat ini juga bisa mengotomatisasi penerapan suatu aplikasi.
5. Gradle
Build tool yang bernama Gradle ini memungkinkan para engineer DevOps untuk menulis berbagai kode, seperti kode untuk Phyton, C++, JavaScript, dan berbagai bahasa pemrograman yang lain. Gradle mempunyai beberapa keunggulan.
Salah satu keunggulan Gradle adalah sudah memperoleh dukungan penulisan skrip dan IDE di aplikasi yang berbasis Kotlin. Hal inilah yang membuat Gradle semakin populer di kalangan para engineer DevOps.
6. Tools yang wajib dikuasai: Bamboo
Bamboo merupakan suatu alat continuous integration lainnya yang bisa dipakai untuk melakukan otomatisasi proses penerapan serta perilisan software. Alat ini bisa membantu para engineer menghemat lebih banyak waktu untuk konfigurasi.
7. Kubernetes
Merupakan suatu platform yang bersifat open source dan berbasis Linux. Alat ini dirancang untuk melakukan otomatisasi pada pengelolaan, penempatan, penskalaan, serta manajemen aplikasi yang ada di dalam kontainer
Alat ini akan bekerja dengan lebih baik saat digunakan dengan Docker maupun dengan alternatif yang lainnya. Kubernetes merupakan strategi yang bagus jika Anda berhasil mencapai tingkat kesulitan tertentu dan membutuhkan alat untuk menskalakan sumber daya.
8. Puppet Enterprise
Tools yang wajib dikuasai oleh engineer DevOps yang satu ini mampu melakukan otomatisasi terhadap manajemen infrastruktur. Dengan demikian, Anda bisa merilis suatu software dengan lebih aman dan cepat. Alat ini juga mempunyai banyak sekali fitur yang sangat berguna bagi DevOps engineer.
Beberapa fitur yang dibawa oleh Puppet antara lain real time report, manajemen node, dan kendali akses yang berbasis peran.
9. Tools yang wajib dikuasai: Ansible
Ansible ini cukup mirip dengan Puppet karena Ansible termasuk salah satu alat untuk engineer DevOps yang ringan serta mudah untuk digunakan. Alat yang satu ini merupakan solusi yang ringan dan aman untuk otomatisasi pengaturan konfigurasi karena tidak ada agen yang bekerja pada background aplikasi.
Ada banyak proses yang bisa diotomatisasi dengan menggunakan Ansible, yaitu deployment aplikasi, manajemen konfigurasi, pembuatan infrastruktur, dan sebagainya.
10. Grafana dan Prometheus
Alat yang satu ini bisa memonitor sistem dan melihat seberapa bagus sistem tersebut serta kemudian memberikan feedback. Tim DevOps yang menggunakan Stack bisa memantaunya dengan menggunakan Grafana dan Prometheus untuk menyimpan serta memvisualisasikan time series data.
Tim DevOps bisa bertindak sesuai dengan informasi yang diberikan oleh alat ini. Dengan begitu, engineer DevOps bisa mengurangi kemungkinan timbulnya masalah yang bisa menghambat tersampaikannya layanan pada pengguna.
11. Nagios dan Phantom
Salah satu tools yang wajib dikuasai oleh para engineer DevOps adalah alat yang bisa menjamin keamanan. Keamanan merupakan prioritas utama para engineer. Phantom berfungsi untuk melihat kemungkinan adanya ancaman keamanan.
Engineer bisa menggunakan Phantom untuk melakukan kolaborasi di dalam lingkungan kerja yang berpusat di suatu insiden. Sedangkan Nagios merupakan alat yang digunakan untuk memonitor atau mengawasi server, aplikasi, dan infrastruktur bisnis secara keseluruhan.
Alasan Mempelajari Berbagai Tools yang Wajib Dikuasai
Mengapa seorang DevOps engineer perlu menguasai berbagai alat atau tools penting? Karena seorang DevOps engineer mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sangat serius. Beberapa tugas yang diemban oleh DevOps engineer antara lain:
- Mengatur proyek
DevOps engineer diwajibkan untuk mengelola banyak proyek. Ini berarti ada banyak tanggung jawab yang dimiliki oleh engineer tersebut, misalnya membuat jadwal dan deadline, mengadakan rapat, mengecek pekerjaan anggota tim, melakukan asesmen, dan memberi masukan tentang proyek.
- Otomatisasi task yang sifatnya repetitif
Task yang berulang bisa menghasilkan task yang kurang efektif. Itulah sebabnya DevOps engineer mempunyai tugas mengurangi task yang sifatnya repetitive. Dengan melakukannya, developer jadi bisa bekerja dengan lebih cepat dan efisien dengan minim kesalahan.
- Meningkatkan infrastruktur IT
DevOps perlu mempelajari berbagai tools yang wajib dikuasai karena salah satu tanggung jawabnya adalah memantau sistem dan perangkat lunak secara teratur sehingga nantinya bisa memperbaiki kesalahan sistem dengan lebih cepat.
Secara khusus, DevOps tertarik untuk meminimalisir waktu antara pengidentifikasian masalah dan perbaikan masalah.
- Mengoptimalkan release cycles
Engineer DevOps akan mempersingkat siklus perilisan sistem dengan cara meminimalisir sumber daya dan jumlah waktu yang akan digunakan untuk pembaruan atau suatu proyek tertentu. Ada banyak metode yang bisa digunakan oleh engineer DevOps.
Beberapa metode yang sering digunakan oleh engineer DevOps antara lain mengutamakan komponen penting setiap kali ada perilisan, memperkenalkan teknologi dan perangkat lunak baru, atau mengurangi pemborosan waktu.
DevOps Engineer akan lebih terbantu dengan memahami berbagai tools yang wajib dikuasai dalam daftar di atas.
Baca Juga : Arsitektur Microservices dan Monolit: Pilihan Mana yang Paling Tepat?