Sejak pandemi menyerang, ada serangan lain yang harus diwaspadai. Tidak seperti serangan terhadap kesehatan, serangan ini hadir mengancam data dan bersifat sangat berbahaya. Sangat penting untuk mengenal social engineering yang merupakan ancaman besar untuk keamanan data Anda.
Social engineering termasuk dalam data breaching. Sayangnya, jenis yang satu ini tidak bisa dideteksi dengan mudah. Itulah sebabnya Anda perlu memahami apa sebenarnya social engineering itu, berbagai jenis ancamannya, dan bagaimana cara mencegah kejahatan tersebut.
Mengenal Social Engineering Lebih Dalam
Dalam bahasa Indonesia, social engineering disebut sebagai rekayasa sosial. Rekayasa ini merupakan suatu teknik manipulasi dengan memanfaatkan kelemahan atau kesalahan manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh akses ke berbagai data berharga atau informasi pribadi.
Dalam dunia kejahatan kriminal atau cybercrime, penipuan yang bersifat human hacking ini bisa menarik perhatian dan memikat pengguna sehingga pengguna tidak akan merasa curiga. Pengguna pun akan dengan mudahnya mengungkapkan data pribadi dan menyebarkan malware.
Selain itu, pengguna juga akan dengan mudah menyediakan akses ke suatu sistem yang terjaga. Serangan semacam ini bisa terjadi dalam berbagai cara. Ada yang terjadi secara langsung, online, atau melalui berbagai interaksi lain yang bahkan tidak diduga.
Tujuan dan Cara Kerja Social Engineering
Salah satu hal penting yang perlu dipahami dalam mengenal social engineering adalah tujuan rekayasa ini. Biasanya, rekayasa sosial mempunyai setidaknya dua tujuan, yaitu untuk melakukan sabotase dan mencuri. Penipuan yang satu ini didasarkan pada suatu manipulasi psikologis.
Jadi, strategi serangan bisa dibangun setelah pelaku mempelajari cara berpikir korban dan cara bertindaknya. Serangan manipulasi secara psikologis ini mampu membantu pelaku dalam mengelabui serta mempengaruhi perilaku dari korbannya.
Setelah pelaku mengerti apa saja yang bisa memotivasi tindakan korban, pelaku bisa menipu serta melakukan manipulasi secara efektif dan sangat mudah. Pelaku juga bisa memanfaatkan minimnya pemahaman korban mengenai teknologi.
Penting untuk mengenal social engineering karena biasanya calon korban tidak sadar nilai penuh data pribadi yang dimilikinya. Sebagai akibatnya, korban pun kehilangan berbagai data tersebut karena tidak memahami cara yang terbaik dalam melindungi diri dari berbagai serangan yang ada.
Berbagai Jenis Social Engineering
Ada setidaknya empat jenis social engineering yang perlu Anda pahami. Dengan mengetahui semua jenis social engineering tersebut, para pemilik data bisa mengantisipasi serangan dan melindungi berbagai informasi serta data penting yang dimiliki. Jenis-jenis social engineering tersebut adalah:
1. Baiting
Jenis social engineering yang paling populer adalah baiting. Mengenal social engineering, terutama yang paling populer akan membantu Anda untuk tidak terjebak dan terpengaruh. Baiting merupakan serangan berupa umpan yang bentuknya adalah janji palsu.
Tujuan dari serangan ini adalah untuk memancing keingintahuan atau bahkan keserakahan korban. Pelaku akan memikat calon korban sehingga masuk ke perangkap. Setelah itu, pelaku akan menyebarkan malware di perangkat atau device korban atau mencuri data pribadi korban.
2. Pretexting
Saat serangan pretexting terjadi, pelaku akan berusaha untuk mendapatkan informasi dengan melakukan serangkaian penipuan yang telah dipersiapkan dengan sangat cerdik. Penipuan ini biasanya dilakukan oleh pelaku dengan cara berpura-pura memerlukan informasi yang sifatnya sensitif.
Pelaku akan menyatakan bahwa korban perlu memberikan informasi yang sensitif tersebut agar suatu tugas penting bisa dilakukan dengan baik. Meskipun kalah populer dibandingkan dengan cara pertama, pretexting masih memakan korban, karena targetnya adalah orang yang kurang paham teknologi.
3. Phishing
Jenis ketiga yang wajib Anda pahami saat berusaha mengenal social engineering lebih dalam adalah phishing. Phishing merupakan tindakan yang paling berbahaya dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya. Bentuk social engineering ini sering kali hadir dalam wujud pesan teks atau email.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keingintahuan, urgensi, atau bahkan membuat korban merasa ketakutan. Selanjutnya, pelaku akan mendorong korban sehingga mengklik link yang mengarah ke situs berbahaya, mengirimkan informasi sensitif, atau membuka attachment berbahaya berisi malware.
4. Mengenal social engineering spear phishing
Jenis yang terakhir dari social engineering adalah spear phishing. Sebenarnya jenis ini adalah perkembangan dari jenis sebelumnya. Spear phishing merupakan versi yang jauh lebih terstruktur dan biasanya pelaku social engineering ini akan memilih perusahaan atau individu tertentu.
Pelaku akan menyesuaikan isi pesan yang dikirimkan berdasarkan posisi pekerjaan, karakteristik korban, serta kontak yang dimiliki oleh korban. Dengan begitu, serangan yang dilancarkan pun tidak tampak terlalu mencolok. Dibutuhkan banyak upaya dan waktu untuk Menyusun spear phishing.
5. Mengenal social engineering quid pro quo
Quid pro quo adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang sifatnya rahasia. Pelaku akan menawarkan jasa tertentu demi mencapai tujuan yaitu mencuri informasi rahasia tersebut. Biasanya, pelaku menghubungi korban dan menyamar sebagai seseorang yang punya wewenang.
Pelaku juga akan menawarkan untuk memberikan bantuan pada korban sehingga korban pun tertarik dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pelaku. Contoh jenis serangan social engineering ini adalah penipuan via telepon yang menawarkan hadiah jika korban memberikan informasi seperti kode OTP.
Mengenal Social Engineering dan Cara Mencegahnya
Cara kerja social engineering yang sangat terstruktur dan berbagai jenis social engineering yang ada bisa jadi membuat Anda merasa takut. Tapi dengan mengetahui berbagai detail tersebut, tindakan pencegahan pun bisa dilakukan sehingga Anda tidak akan dengan mudah menjadi korban.
Ada beberapa cara yang sangat mudah yang harus dipahami oleh pemilik device. Pengguna device wajib mempunyai kesadaran akan berbagai bahaya yang bisa mengancam data. Kemudian pahami beberapa aturan berikut ini jika Anda tidak ingin menjadi korban social engineering.
- Hindari mengklik atau membuka tautan apapun yang sifatnya mencurigakan. Bisa jadi, tautan tersebut akan mengarahkan Anda ke situs yang merugikan atau mengunduh malware yang berbahaya.
- Untuk bisa mengenal social engineering, Anda perlu memeriksa ulang setiap sumber situs web yang akan Anda buka. Pastikan alamat situs web tersebut sudah benar. Sedikit saja kesalahan pada alamat situs web bisa mengarahkan Anda ke halaman yang berbahaya.
- Jangan mengunduh dokumen secara sembarangan, apalagi jika Anda tidak mengenal dokumen tersebut. Tekan rasa penasaran karena kelemahan itulah yang membuat banyak orang tertarik untuk mengunduh malware yang disebarkan oleh pelaku.
- Selalu tolak pesan atau request email dari orang atau pihak yang tidak dikenal. Bahkan tawaran hadiah pun bisa jadi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pelaku social engineering untuk membuat korban terjebak.
Dengan selalu berhati-hati, resiko kehilangan berbagai data penting dan informasi sensitif bisa dicegah dan dihindari. Jika Anda selalu waspada dan mengenal social engineering dengan mendalam, tindakan pencegahan bisa dilakukan dan bukan tidak mungkin Anda akan lolos dari segala jenis kejahatan ini.
Baca juga: Dampak Kebocoran Data Pribadi yang Tak Bisa Diremehkan