Ada banyak sekali penyebab website lemot ketika diakses oleh pengunjung. Dampak yang muncul ketika website Anda lemot, tentu saja langsung berpengaruh pada user experience pengunjung yang mengaksesnya. Dampak ini bisa berbuntut panjang, yang mana akan muncul kesan kalau website Anda tidak menarik karena lemot.
Penyebabnya ada yang bersifat vital, namun ada juga yang hanya sebagai pendukung saja. Cara meningkatkan kecepatan website secara signifikan bisa Anda lakukan dengan mengatasi penyebab vital lebih dulu. Seiring berjalannya waktu, penyebab yang bersifat pendukung dapat Anda tuntaskan secara bertahap.
Lantas, apa saja penyebab yang membuat website Anda lambat akses? Bagaimana cara mempercepat website? Pada artikel ini kami akan mencoba memberi solusi untuk Anda!
Penyebab Website Lemot yang Bersifat Vital
Sebenarnya, penyebab utama website Anda lemot tidak banyak. Hanya 3 poin vital, yang mana masing-masing poin tersebut mempunyai turunan yang bersifat pendukung.
Secara garis besar, jika server dan web hosting lancar, coding website tidak ada crash (bertabrakan), dan tidak ada masalah pada sisi pengunjung. Maka website Anda sudah pasti mendapat kecepatan lebih baik!
1. Server hingga Hosting yang Bermasalah
Server atau hosting adalah penyebab utama yang bersifat vital. Antara shared hosting murah dengan cloud hosting mahal, performanya sudah jauh berbeda. Secara lebih rinci, berikut ini permasalahan utama pada server yang harus segera Anda tangani.
a) Performa Server Kurang Mumpuni
Jika website Anda berfokus pada pengunjung yang cukup banyak (misalnya blog, news, dll), upgrade ke dedicated server menjadi pilihan yang tepat. Tetapi tentu saja, harus mempertimbangkan budget sewa yang tersedia.
Kecuali jika website Anda merupakan landing page seperti company profile, portfolio, atau hanya 1 halaman saja. Maka menggunakan shared hosting tidak akan ada masalah. Asalkan optimal dalam pembuatan page tersebut.
Dedicated server memungkinkan Anda menggunakan prosesor dan RAM sepenuhnya untuk website Anda. Berbeda dengan shared, yang mana dalam penggunaan server dibagi-bagi oleh banyak website yang terhubung di dalamnya.
b) Penyimpanan Penuh
Sebaiknya, Anda mengecek dalam cpanel server apakah penyimpanan penuh. Nyatanya, file berukuran besar yang memenuhi penyimpanan dan memori RAM website, berpengaruh pada aksesnya juga. Jika penyebabnya adalah penyimpanan dan memori, melakukan upgrade akan membantu.
c) Traffic yang Melebihi Ambang Batas Hosting
Akan sangat konyol ketika Anda mempunyai traffic per hari lebih dari 100 ribu, sedangkan kapasitas ambang batas hosting hanya mampu menampung 30.000 per bulan.
Kasus lainnya sebagai penyebab website lemot adalah Anda menggunakan shared hosting. Kemudian dalam server tersebut ada salah satu website yang bermasalah atau website yang punya traffic terlampau tinggi. Secara otomatis, hal tersebut juga berpengaruh pada keseluruhan website yang terhubung ke server shared hosting itu.
2. Penyebab Website Lemot Karena Crash Coding
Meski masalah di server hosting menjadi yang utama, tidak menutup kemungkinan terdapat crash coding website. Dengan kata lain, masalah internal website bisa menjadi penyebab berikutnya.
Terlebih kalau Anda menggunakan blogger, wordpress, atau lainnya. Penyebab blog atau website lemot bisa bersumber dari beberapa hal berikut ini.
a) Ukuran Gambar/Video Terlalu Besar
Mengunggah gambar ukuran original (biasanya lebih dari 3 MB), akan membuat loading website lambat. Apalagi kalau gambar tersebut berada di halaman utama, background website, atau di landing page. Hal serupa berlaku untuk video yang auto play, yang mana akan membebani permuatan suatu halaman.
b) Coding Bertabrakan dan Kurang Efisien
Permasalahan dalam coding website yang sering muncul berada di CSS dan Javascript. Misalnya, Anda mengubah beberapa bagian, nyatanya bagian tersebut tidak terbaca dengan baik atau bertabrakan dengan kode lainnya.
c) Unsur Pembangun Website yang Out of Date
Beberapa unsur sebagai penyebab website lemot adalah plugin dan CMS yang tidak update. Tentunya, unsur terbaru merupakan penyempurnaan dari sebelumnya. Sehingga kemungkinan besar lebih efektif daripada unsur yang out of date.
3. Masalah pada Sisi Pengunjung
Terlepas masalah yang bersumber dari internal dan sisi server, nyatanya penyebab lainnya bisa berasal dari sisi pengunjung/pengakses website Anda. Secara lebih rinci, berikut beberapa penyebab tersebut.
a) Jaringan Internet Lemot
Internet pengunjung yang lemot, mengakibatkan akses ke website Anda lemot. Jika memang ini penyebabnya, maka tidak ada masalah pada server maupun website Anda.
b) Perangkat Tidak Mumpuni
Website yang mempunyai fitur terbaru dan dinamis (bergerak) dalam jumlah banyak, membuat beban yang diberikan untuk perangkat pengakses lebih berat.
c) Browser Pengakses yang Bermasalah
Peramban yang tidak update, error, atau perangkat terkena virus juga bisa mengakibatkan akses pengunjung ke website Anda lemot. Hal ini bukan merupakan kesalahan dari sisi website Anda.
Cara Mengatasi Penyebab Website Lemot yang Tepat
Sebelumnya, tools untuk mengecek kecepatan akses website ada banyak. Tools tersebut antara lain: GTMetrix, WebPage Test, PageSpeed Insight, PinDom Tools, KeyCDN Website Speed Test, WP Speed, dan sebagainya.
Namun yang paling umum pengguna gunakan adalah PageSpeed Insight (dari Google) yang utama. Serta GTMetrix sebagai pendukungnya.
Dalam penerapannya, ada 3 parameter yang muncul ketika Anda mengecek kecepatan website melalui PageSpeed Insight. Yaitu: merah (0-49) artinya lemot; orange (50-89) artinya rata-rata/biasa; dan hijau (90-100) artinya sangat cepat.
Berikut beberapa kiat untuk mengatasi penyebab website lemot berdasarkan pengalaman Diginews!
1. Melakukan Pengecekan Menyeluruh
Untuk mengatasi penyebab website lemot yang pertama adalah mengecek secara menyeluruh. Lakukan pengecekan coding (CSS dan Javascript), halaman depan, server/hosting, plugin, CMS, dan lain sebagainya. Tujuannya agar mengetahui penyebab utama terjadinya lemot pada website.
2. Mengurangi Plugin yang Tidak Anda Pakai
Banyak plugin terpasang tentu saja akan membuat beban website lebih berat. Jika ada plugin tidak vital dan tidak Anda gunakan, lebih baik Anda hapus/uninstall. Dalam hal ini, fokus pada plugin yang berkaitan dengan tampilan dinamis di halaman dan postingan.
3. Optimasi Ukuran Gambar Tanpa Mengurangi Kualitas
Ada banyak cara melakukan optimasi gambar, ukuran yang semula 3 MB bisa berkurang hanya menjadi 300 KB tanpa mengurangi kualitas ketajaman gambar secara signifikan. Anda bisa mulai revisi semua postingan dengan optimasi gambar manual satu per satu atau menggunakan plugin optimasi secara massal.
Umumnya, jika menggunakan plugin optimasi ukuran gambar, format yang semula JPG, PNG, atau JPEG akan berubah menjadi WebP.
4. Update Hosting
Ya, kapasitas hosting yang besar akan meningkatkan kecepatan website. Ibaratnya, Anda memperlebar dan mempermulus jalan raya. Kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya tersebut lebih banyak, lebih cepat, dan lancar.
5. Mengaktifkan Server CDN
Menurut pendapat kami, menggunakan CDN bisa meningkatkan kecepatan website hingga 300% lebih kencang. Sebab, ketika CDN aktif maka file gambar, gambar bergerak, CSS, Javascript, dan sebagainya tersimpan ke dalam server cache CDN.
Penyimpanan cache ke server CDN, sehingga tidak membebani server utama website Anda.Demikian apa saja penyebab website lemot dan cara mengatasinya yang tepat. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, cara paling instan adalah dengan upgradehosting atau server. Serta diimbangi dengan melakukan optimasi internal website Anda.
Baca Juga : Mengapa Perlu Maintenance Website?