Jika diibaratkan, mobil Anda itu seperti mobil, jadi jika Anda tidak rutin mengganti oli, maka performa kendaraan Anda akan terus menurun sampai akhirnya mesinnya rusak. Oleh karena itu, sama seperti website. Jangan sampai hal tersebut terjadi pada website Anda, setelah Anda bekerja keras untuk menciptakan dan mengelolanya. Untuk melakukan website maintenance, Anda perlu melakukan koordinasi dengan web developer serta perusahaan hosting Anda.
Berikut hal-hal yang harus Anda lakukan untuk website maintenance:
1. Mengecek dan mengetes website secara keseluruhan (tiap tahun atau setelah update)
Buat jadwal sendiri untuk meninjau semua halaman website Anda. Anda mungkin akan menemukan link yang rusak, fitur yang tidak berfungsi atau halaman yang perlu diperbaiki. Terutama, pastikan Anda memperhatikan user experience secara keseluruhan, konten yang hilang atau sudah terlalu lama, judul dan meta tag, gaya atau format yang tidak konsisten, typo.
2. Mengetes proses formulir pendaftaran dan checkout website (tiap tiga bulan atau setelah update)
Pastikan Anda mengetes semua call to action dan poin-poin yang terkait dengan kontak atau penjualan, seperti Contact Us dan proses checkout di website Anda. Akan sangat merugikan kalau Anda baru tahu form kontak Anda tidak berfungsi setelah ada pembaruan website dan Anda kehilangan kesempatan bisnis karena adanya kesalahan ini yang terjadi.
3. Meninjau KPI, SEO dan laporan analitik (tiap bulan)
Agar dapat mengukur performa website secara efektif, Anda harus mengatur dan mengukur KPI (key performance indicator), peringkat di mesin pencarian dan website analytics secara umum minimal dalam satu bulan. Proses ini dapat membantu mengetahui efektivitas website dan menunjukkan jika ada kemungkinan munculnya masalah. Jadi, Anda bisa mendeteksinya lebih dini untuk menemukan solusi.
4. Memperbarui keamanan dan memperbaiki bus (tiap bulan atau setelah patch dirilis)
Anda bisa memastikan bahwa web developer dan hosting provider Anda memperbarui software dan menginstal upgrade, security patch, perbaikan bug atau pembaruan lainnya yang bisa mempengaruhi sistem operasi, web server, database, CMS dan lain-lain. Idealnya, patch harus diinstal segera setelah dirilis. Jika ada kegagalan dalam menginstal security patch maka ini bisa membuat website Anda mudah terserang virus atau mengalami bug.
5. Memperbarui nama domain (tiap tahun)
Memastikan semua nama domain diperbarui dengan tepat waktu. Sebab, nama domain website Anda adalah aset yang paling penting. Kalau Anda membiarkannya sampai expired atau kedaluarsa, maka ini bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar. Orang akan sulit mengenali website Anda jika nama domain-nya sampai harus ganti.
6. Mengecek backup (tiap tahun)
Coba periksa kembali dan pastikan bahwa website Anda sudah di-back up seluruhnya. Jadi, website-nya dan semua datanya juga. Anda bisa meminta web developer atau perusahaan hosting Anda untuk mengecek backup dan memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, dan datanya juga bisa diperbaiki jika terjadi suatu masalah.
7. Mengetes kesesuaian browser (tiap tahun)
Seiring berjalannya waktu, besar kemungkinan layout atau teknologi website tidak lagi kompatibel dengan browser yang baru. Maka dari itu, Anda perlu rutin meninjau dan mengetes website dalam semua versi di browser yang paling umum seperti Microsoft Internet Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox dan Apple Safari.
8. Meng-update tanggal dan pemberitahuan copyright (tiap tahun)
Tinjau dan perbarui semua tanggal copyright, atau teks maupun referensi dengan spesifik tanggal, di seluruh website Anda. Terutama, homepage harus memuat informasi terbaru yang tidak melampaui batas waktu atau sudah terlalu lama. Misalnya, ada artikel yang memuat berita setahun yang lalu, maka ini harus dihindari.
9. Meninjau informasi kontak (tiap tahun atau kapan saja diperlukan)
Informasi kontak di website Anda harus selalu up to date dan akurat, termasuk nama-nama anggota tim, alamat dan juga nomor telepon. Perubahan dalam posisi staf juga bisa mempengaruhi alamat email untuk masing-masing anggota tim Anda yang ingin diajak berkomunikasi oleh user. Perubahan real-time apapun di dalam perusahaan Anda harus langsung membuat Anda sadar dan berpikir, “Haruskah saya memperbarui website?”
10. Meninjau dan memperbarui legal disclaimer (tiap tahun)
Tinjau dan perbarui kebijakan privasi, syarat dan ketentuan website, aturan penjualan dan disclaimer apapun, untuk memastikan semuanya cocok dan sesuai dengan hukum serta kebijakan yang berlaku. Ini penting karena sewaktu-waktu bisa saja ada perubahan hukum, legalitas dan lain sebagainya.
Sama seperti semua business tool lainnya, website Anda harus dicek secara rutin dan memerlukan maintenance. Industri dan organisasi selalu berubah setiap saat, sehingga website Anda harus bisa beradaptasi mengikuti perubahan. Dengan adanya website maintenance yang rutin, maka website Anda pasti bisa berjalan dengan baik, bahkan jika website-nya sudah ada sejak lama sekali.
Maka dari itu, untuk memastikan semua hal tentang website Anda berjalan dengan lancar, percayakan maintenance kepada Maxsol. Maxsol siap memberikan layanan terbaiknya untuk membantu mengoptimalkan strategi digital marketing Anda.