Jika Anda cukup sering menonton film Sci Fi, mungkin Anda akrab dengan teknologi-teknologi canggih yang dulu seperti mustahil ada di dunia nyata. Tapi siapa sangka, dengan perkembangan teknologi, manusia berhasil mencapai era Internet of Things (IoT).
Mesin-mesin canggih yang beroperasi secara otomatis sudah ada di sekitar kehidupan manusia. Misalnya seperti alat penyiram tanaman otomatis yang bisa diatur jadwalnya, lampu-lampu yang kecerahannya bisa diatur sesuai kenyamanan Anda sendiri dan yang lainnya.
Peralatan canggih tersebut dulu hanya berupa bayangan saja, namun kini di era Internet of Things semuanya menjadi kenyataan. Bahkan tidak menutup kemungkinan, di masa depan mobil yang melayang pun bisa Anda tumpangi.
Lantas apa sebenarnya Internet of Things dan mengapa dia begitu hebat? Bagaimana cara kerja serta manfaat apa yang dapat Anda rasakan dari adanya IoT ini? Berikut penjelasannya.
Apa yang dimaksud Internet of Things (IoT)?
Pada dasarnya IoT merupakan sebuah konsep yang memungkinkan berbagai macam perangkat untuk saling terhubung satu sama lain menggunakan internet dengan tujuan mengumpulkan serta mentransfer data.
Kegiatan ini berjalan secara otomatis tanpa campur tangan manusia atau bantuan komputer, melainkan sensor, Radio Frequency Identification (RFID), sampai QR Code. Semua teknologi ini dimasukkan ke dalam perangkat-perangkat elektronik.
Selanjutnya, dengan menggunakan internet, berbagai teknologi tersebut dihubungkan sehingga perangkat elektroniknya dapat bekerja dan memudahkan kehidupan manusia. Karena itulah, perangkat tersebut dilengkapi dengan kemampuan untuk mengumpulkan serta menganalisa data untuk menjalankan perintah.
Contoh lain dari IoT yang mulai banyak Anda temukan adalah sistem smart home atau otomatisasi operasional di rumah Anda. QR Code yang digunakan dalam bisnis. Scan barcode, atau proses pengumpulan data dalam bisnis.
Unsur-Unsur dalam IoT
Agar dapat berjalan dengan baik, IoT memerlukan lima unsur yang masing-masing memiliki peran penting dan tidak bisa dipisahkan.
- Sensor
Yang pertama adalah sensor. Sensor ini memiliki fungsi untuk mengumpulkan dan merekam data. Umumnya memiliki bentuk seperti microchip dan dipasangkan di perangkat IoT. Misalnya seperti yang ada di dalam GPS Smartphone Anda, alat scan barcode, atau kamera.
- Konektivitas
Selanjutnya adalah konektivitas yang bertugas mengirim data-data yang sudah direkam oleh perangkat IoT ke tempat pemrosesan data. Dengan kata lain, konektivitas ini merupakan unsur penghubung antara satu elemen dengan yang lainnya. Contohnya seperti perangkat, sensor, dan penyimpanan data (cloud).
Konektivitas sendiri bisa berbagai macam jenisnya, ada yang menggunakan WiFi, internet, satelit, atau bluetooth. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari jangkauan, konsumsi daya, hingga batas bandwidth,
- Cloud
Cloud merupakan unsur yang berguna untuk menyimpan dan juga memproses setiap data sesuai dengan kebutuhan pengguna perangkat IoT. Contohnya dalam barcode produk yang ditemukan di beberapa bisnis.
Ketika Anda men-scan barcode, dia akan direkam oleh sensor untuk kemudian diolah menjadi katalog yang muncul di layar ponsel atau komputer Anda.
- Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang sering disebut mirip sebagai otak manusia. Pasalnya AI dapat membuat sistem komputer, software, serta program untuk berpikir sendiri. Contohnya mengolah data yang sesuai dengan keperluan manusia.
AI bekerja dengan bantuan machine learning yang merupakan mesin dengan fungsi mempelajari data secara otomatis tanpa menggunakan pemrograman khusus. Dengan kata lain, AI dapat membantu perangkat IoT untuk mempelajari data yang jumlahnya sangat banyak untuk kemudian digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
- User Interface
User Interface menjadi unsur IoT yang terakhir. Ini adalah unsur yang bertugas menampilkan informasi yang sudah diolah di cloud ke manusia. Misalnya seperti informasi kecerahan lampu pintar di smartphone. Dengan UI ini Anda dapat mengatur kecerahan lampu pintar tanpa mengganti lampunya terlebih dulu.
Cara Kerja IoT
Berdasarkan unsur-unsur IoT yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa IoT memiliki cara kerja tertentu, yaitu:
Pertama, sensor dalam perangkat IoT akan mendeteksi serta mengumpulkan informasi atau data. Setelah itu, data-data tersebut dikirimkan oleh sensor ke cloud atau server.
Selanjutnya cloud akan menyimpan dan memproses data tersebut dengan bantuan Artificial Intelligence dan machine learning.
Nah, hasil dari pengolahan data tersebut kemudian akan diubah menjadi perintah yang dikirimkan ke perangkat IoT menggunakan internet.
Manfaat IoT
- Memantau Lingkungan
Internet of Things (IoT) dapat Anda gunakan untuk melihat lingkungan tempat tertentu. Misalnya untuk melihat kondisi air di waduk, memantau keamanan rumah melalui CCTV, dan masih banyak lagi.
Dengan bantuan IoT untuk memantau lingkungan, Anda dapat melihat proses dari pekerjaan yang Anda lakukan dalam kurun waktu tertentu. Hasilnya, Anda jadi tahu sejauh mana perkembangan pekerjaan tersebut, atau mungkin melihat seberapa “laku” dan “rugi” nya Anda.
- Mengelola Infrastruktur
Salah satu contoh IoT yang dimanfaatkan untuk mengelola infrastruktur bisa Anda lihat pada MRT (Moda Raya Terpadu) Jakarta. MRT sendiri merupakan sistem transportasi kereta rel listrik cepat di Jakarta.
IoT dalam MRT ini biasanya dipakai untuk melihat apakah kondisi jalur kereta aman untuk dilintasi atau tidak, dengan begitu palang pintu dapat terbuka secara otomatis tanpa harus menunggu penjaga kereta api terlebih dulu.
- Sensor Peralatan
Mayoritas perawatan peralatan di bidang pertambangan umumnya diukur berdasarkan kapasitas dan pengalaman. Namun dengan memanfaatkan IoT, perusahaan tambang bisa mengukur kondisi peralatan dengan lebih cepat dan tepat.
Misalnya untuk mengetahui peralatan mana saja yang bahan bakarnya kosong atau harus segera ganti oli atau yang lainnya. Hal seperti ini dapat dilakukan oleh perangkat IoT karena dia mentransfer data dari mesin secara langsung.
- Peralatan Elektronik Rumahan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Smart home merupakan salah satu contoh dari peralatan IoT. Peralatan ini dapat memudahkan Anda dalam berbagai keperluan. Contohnya untuk mematikan AC secara otomatis menggunakan aplikasi home management agar penggunaan listrik jadi lebih hemat.
Bisa juga untuk lampu otomatis yang mengandalkan sensor, sehingga lampu hanya akan hidup jika Anda berada di ruangan tersebut. Dengan begitu, penggunaan listrik lebih efisien dan menghemat pengeluaran.
Penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari
Smart Household
Contoh lain dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari adalah perangkat smart lock atau kunci pintu rumah otomatis, LED Light, CCTV, Speaker, Dispenser, dan sebagainya. Perangkat-perangkat pintar ini belakangan mulai populer di masyarakat dan dikenal sebagai smart living.
Smart City
Tidak berhenti sampai di rumah saja, IoT pun mulai merambah ke dalam sistem yang lebih besar, yaitu kota atau biasa disebut sebagai smart city. Contoh penerapannya adalah lampu otomatis di jalanan.
Lampu-lampu penerangan yang otomatis ini dapat dikontrol dari jarak jauh secara bersamaan sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien, dan penggunaan listrik bisa ditekan sekian persen. Selain itu, ketika ada kerusakan petugas akan langsung diberitahu melalui notifikasi di ruang monitor.
Baca Juga: 10 Wifi Printer Canon Harga Terjangkau, Mulai 1 Jutaan