Crypto menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun amankan investasi ini? Hal apa yang perlu diperhatikan sebelum membelinya? Simak informasinya di sini.
Sekarang ini, sistem digital sudah merambah ke semua aspek. Bahkan, aspek keuangan sekali pun. Salah satu pengaruh digitalisasi pada aspek keuangan adalah keberadaan mata uang crypto. Meski belum diresmikan sistemnya, banyak yang sudah memanfaatkan crypto sebagai sistem transaksi, lho!
Apa Itu Crypto?
Crypto atau cryptocurrency adalah mata uang digital yang sudah dijamin oleh cryptography. Berbeda dengan mata uang fisik, mata uang digital ini memiliki hampir tidak berisiko untuk dipalsukan. Mata uang digital adalah mata uang yang hanya berlaku di komputer dan tidak hadir dalam bentuk fisik. Mata uang crypto yang paling terkenal adalah bitcoin. Akan tetapi, selain bitcoin ada lebih dari 800 mata uang crypto alternatif yang disebut dengan altcoin. Beberapa jenis altcoin antara lain adalah Ethereum, ripple, Litecoin, dan masih banyak lagi. Biasanya, bitcoin dan altcoin itu paling populer ditemukan di sistem tradingview.
Di awal kemunculannya sebenarnya mata uang Crypto tidaklah memiliki masalah. Akan tetapi, setelah mata uang tersebut pemakaiannya semakin luas, sistem mata uang digital akhirnya mulai digodok pada Juni 2021 ini oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan dan forum dunia. Isu penggodokan keberadaan crypto ini sebenarnya dimulai karena keberadaannya bisa saja mengancam keberadaan mata uang fisik. Sejumlah negara sebenarnya sudah mulai melakukan uji coba kebijakan karena maraknya peredaran uang crypto. Akan tetapi, peredaran uang tersebut pada dasarnya memang tidak bisa dibendung.
Sifat mata uang crypto yang global membuat siapa pun bisa bertransaksi dengan bebas dengan mata uang tersebut tanpa dipengaruhi kurs. Setiap pengguna mata uang crypto memiliki kode tersendiri kalau ingin bertransaksi dengan mata uang crypto. Transaksi dengan mata uang crypto ini bisa dibilang transaksi sebebas-bebasnya karena tak akan ada nama asli yang muncul dalam setiap transaksi dan tak ada peraturan apa pun mengenai siapa dan berapa jumlah mata uang ini. Jadi, masing-masing oranglah yang memiliki tanggung jawab atas uang crypto mereka sendiri.
Cryptocurrency dari Masa Ke Masa
Lalu, apakah mata uang crypto sebenarnya baru muncul di era millennium ini? Anda perlu tahu bahwa mata uang crypto sebenarnya sudah muncul di tahun 1998 di Cina. Saat itu, pelopornya adalah Wei Dai yang mengonsep B-Money, yakni sistem distribusi uang elektronik anonim. Jadi, transaksinya sudah sangat mirip dengan transaksi mata uang crypto sekarang ini. Nama crypto sendiri barulah dikenal ketika ada dokumen di tahun 2008 yang membahas mengenai “Bitcoin – A Peer to Peer Electronic Cash System” yang mulai beredar luas.
Setahun berikutnya, tepatnya di tahun 2009, Satoshi Nakamoto, secara resmi meluncurkan Bitcoin, salah satu mata uang crypto paling dikenal sekarang ini. Di tahun 2010, Bitcoin baru diberi nilai. Setahun kemudian, barulah muncul LiteCoin dan Namecoin yang merupakan jenis uang crypto lainnya. Popularitas dari mata uang digital itu mulai menanjak lagi ketika di tahun 2012, WordPress dan Microsoft mau menerima pembayaran dengan Bitcoin.
Semakin banyaknya pengguna uang crypto ini membuat adanya gebrakan lain di tahun 2014. Saat itu, di Inggris banyak dipelajari mengenai peran mata uang kripto ini untuk ekonominya. AS juga meluncurkan ATM bitcoin pertama di beberapa negara bagian sana. Di tahun 2017, nilai Bitcoin ini bisa mencapai 10.000 dolar AS dan bahkan kini di tahun 2021, market value Dogecoin mencapai 1 miliar dolar per AS karena cuitan Elon Musk di akun Twitter-nya mengenai mata uang tersebut.
Hal Apa Saja Yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Aset Crypto?
Harga yang sangat meroket tentunya membuat banyak pendatang baru tergoda untuk bermain dengan mata uang crypto. Tapi, Anda harus tahu, bermain-main dengan uang apa pun tentunya ada risikonya dan Anda harus menyadari risiko tersebut sebelum mulai terjun ke dalamnya. Risiko yang pertama adalah sebaiknya Anda tidak memasukkan lebih dari yang Anda mampu. Mata uang crypto tidak memiliki asuransi. Untuk itu, kalau Anda berminat untuk memulai bisnis crypto jangan mempertaruhkan tabungan hidup Anda pada uang crypto, ya.
Sebelum terjun bertransaksi dengan mata uang crypto, akan jauh lebih baik juga kalau Anda melakukan riset secara menyeluruh mengenai proporsi keuntungan dan risikonya. Untuk mencari informasi tersbeut, Anda bisa masuk ke forum komunitas, mendengarkan podcast, hingga mencari mengenai beragam buku yang membahas tentag uang crypto. Bahkan, kalau Anda mulai yakin, tanyalah pada orang yang skeptis dan pertimbangkan argumen mereka.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah jangan takut untuk kehilangan. Kalau Anda sudah bulat menetapkan akan mulai berinvestasi dan bermain dengan uang crypto, pastikan Anda tidak takut kehilangan. Untuk itu, Anda bisa menginvestasikan uang yang benar-benar tidak dipakai untuk apa pun dan kalau pun hilang Anda tidak akan menyesal. Banyak yang menyatakan, meski crypto menjajikan keuntungan besar, risikonya juga tidak kalah besar. Untuk itu, tetaplah hati-hati.
Baca Juga : Tips dan Rekomendasi Pekerjaan Freelance di Masa Pandemi
Kehati-hatian ketika mulai bermain dengan uang crypto ini bisa Anda mulai dengan memperhatikan juga pola penipuan yang sering terjadi pada bisnis uang crypto. Waspadai bias unit. Artinya, pastikan dengan benar mengenai uang crypto yang akan Anda jadikan transaksi. Pastikan Anda tahu istilah investasi di dalamnya supaya tidak memancing penipu. Anda perlu tahu dengan benar bahwa penipuan dalam bisnis crypto itu cukup sering terjadi.
Crypto adalah aset pembawa layaknya uang tunai atau perhiasan. Artinya, pemegang uang crypto yang sah tetaplah pemiliknya. Untuk itu, jangan mempercayakan kunci kriptografik ke dompet mata uang digital pada siapa pun, terutama pada pihak ketiga serti bursa. Perusahaan tersebut sebagian besar memiliki sistem keamanan yang rendah. Biasanya, sebagian besar investor profesional benar-benar mencari dengan tepat pihak ketiga yang menyimpan barang digitalnya.
Tip lainnya adalah Anda bisa membeli sebagian kecil dari Bitcoin dan sebagian lagi adri mata uang crypto lainnya. Bahkan Bitcoin saja terbagi menjadi delapan desimal. Pilih jumlah dan jenis mata uang yang memiliki risiko terendah. Lalu, pahami juga konsekuensi pajak. Biasanya, kalau Anda membeli koin dengan harga 1 dolar dan nilainya mulai berlipat ganda, Anda perlu untuk melaporkan keuntungan dan membayar pajaknya. Di Indonesia, pemerintah sedang menggodok pajak tersebut.
Hal terakhir yang perlu menjadi perhatian adalah jangan terobsesi dengan harga. Pasar crypto berfluktuasi bukan hanya dari hari ke hari, tetapi bahkan dari menit ke menit. Agar tidak terobsesi dengan uang yang berlipat ganda dengan cepat, gunakan saja dollar cost averaging (DCA).
Bagaimana, tertarik untuk menjajal peruntungan dengan bertransaksi di pasar crypto? Dibutuhkan pengetahuan dasar yang baik untuk bisa berhasil mendapatkan keuntungan dari crypto. Selain itu, pengendalian diri juga sangat penting untuk mencegah Anda terus merugi.