Harga saham NVIDIA mengalami penurunan tajam setelah laporan yang menyebutkan adanya peningkatan pengawasan dari otoritas AS terkait pelanggaran hukum persaingan usaha. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan investor terhadap masa depan perusahaan teknologi tersebut.
Pada perdagangan hari Selasa, saham NVIDIA anjlok hampir 10%, menyebabkan nilai pasar perusahaan turun sebesar £212 miliar. Penurunan ini merupakan kerugian harian terbesar yang pernah dialami oleh perusahaan AS dalam sejarah.
Sementara pasar saham secara umum mengalami aksi jual akibat kekhawatiran atas data manufaktur AS yang lemah, NVIDIA terkena dampak lebih besar setelah Bloomberg melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS telah mengeluarkan panggilan pengadilan kepada NVIDIA dan beberapa perusahaan teknologi lainnya.
Penyelidikan Antitrust: Apa yang Dipermasalahkan?
Pejabat AS khawatir bahwa praktik bisnis NVIDIA mungkin menghambat fleksibilitas pelanggan untuk beralih ke pemasok semikonduktor alternatif. Ada juga kekhawatiran terkait kemungkinan sanksi yang diberikan kepada pembeli yang tidak menggunakan chip AI eksklusif dari NVIDIA. Jika benar, hal ini akan menandai eskalasi penyelidikan antitrust yang sedang berlangsung di AS dan dapat mendekatkan pemerintah pada tuduhan formal terhadap NVIDIA.
Menanggapi hal ini, NVIDIA menyatakan keyakinannya bahwa kesuksesannya didasarkan pada “kualitas dan nilai yang diberikan kepada pelanggan,” serta menyebut bahwa pelanggan memiliki kebebasan untuk memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ketidakpastian AI dan Volatilitas Saham
Penurunan harga saham ini menambah volatilitas yang baru-baru ini dialami oleh NVIDIA dan saham-saham lain yang terkait dengan AI, seperti Google, Apple, dan Amazon. Para investor masih berjuang dengan ketidakpastian mengenai waktu yang tepat untuk mendapatkan manfaat nyata dan keuntungan konkret dari revolusi AI yang banyak dibicarakan.
Para analis menyarankan bahwa investor mencari kejelasan lebih lanjut tentang proyeksi margin kotor, terutama seiring dengan peningkatan produksi chip terbaru NVIDIA, Blackwell. Selain itu, mereka juga menginginkan bukti lebih nyata bahwa teknologi AI mampu memberikan keuntungan yang signifikan bagi pelanggan.
Setelah mengalami penurunan sebesar 9,5% pada hari Selasa dan penurunan total 14% sejak laporan pendapatan minggu lalu, saham NVIDIA menunjukkan sedikit tanda pemulihan dengan kenaikan 0,64% pada sesi perdagangan terakhir.
Tantangan NVIDIA ke Depan
Melihat ke masa depan, NVIDIA harus meyakinkan para investor bahwa mereka memiliki potensi pertumbuhan tidak hanya untuk tahun 2025, tetapi juga untuk 2026. Sementara Wall Street saat ini fokus pada pengiriman chip Blackwell, ada minat yang semakin besar terhadap penawaran chip generasi berikutnya dari perusahaan ini.