Kemajuan teknologi melahirkan banyak programmer handal. Hasil karya mereka berwujud dalam beragam website, aplikasi e-commerce, dan games paling banyak dicari dan digemari saat ini. Hasil karya tersebut bisa terwujud berkat barisan kode yang programmer ramu dalam bahasa pemrograman.
Ada banyak bahasa pemrograman yang tersedia di dunia, lengkap dengan karakteristik dan tingkat kesulitannya masing-masing. Tahukah Anda apa yang membuat sebuah bahasa pemrograman menjadi populer?
Poin pertama adalah keserbagunaan. Sebuah bahasa pemrograman yang serbaguna dan dapat digunakan untuk berbagai hal tentu akan lebih banyak dicari. Kedua, bahasa pemrograman yang mudah (sintaksis sederhana, komunitas online besar) dan cepat lebih disukai oleh para programmer.
Jadi, apa saja bahasa pemrograman yang paling banyak dicari di 2021?
1. Java
Bahasa pemrograman Java pertama kali dikembangkan oleh James Gosling pada 1990. Uniknya, Gosling juga merupakan kreator dari bahasa pemrograman C++, tetapi dia tidak puas dan menulis bahasa baru yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Gosling ingin membuat bahasa berkonsep write once, run anywhere (WORA). Maksudnya, kode yang berjalan di satu platform tidak perlu ditulis ulang di tempat lain.
Selama bertahun-tahun, Java tidak pernah berada lebih jauh dari posisi dua besar sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling fleksibel, mengingat dia bisa digunakan di hampir semua sistem operasi. Banyak aplikasi di Android yang memiliki bahasa pemrograman berbasis Java.
Perusahaan-perusahaan besar juga menggunakan Java untuk membuat situs web back end dan aplikasi desktop. Salah satu poin yang memudahkan adalah kemudahan dalam menemukan komunitas online yang membahas Java. Jadi, jika menemui kendala dalam memecahkan kode bahasa, Anda bisa bertanya di forum dan menemukan jawabannya.
Java memiliki konsep object-oriented programming (OOP), yakni metode pemrograman yang berorientasi pada objek. OOP sendiri memiliki empat prinsip, yaitu encapsulation, abstraction, inheritance, dan polymorphism.
Dengan OOP, programmer bisa lebih fokus untuk memanipulasi objeknya saja, tidak harus memanipulasi logic. Maka dari itu, kondisi ini dapat mempermudah pekerjaan programmer saat melakukan pengembangan program.
Baca Juga : Mengenal SEM, Strategi Terbaik Tingkatkan Kunjungan Website
2. Kotlin
Kotlin adalah bahasa pemrograman open source yang pertama kali rilis pada Februari 2016. Bahasa ini semakin populer di kalangan developer setelah pada 2017 Google mengumumkan Kotlin sebagai salah satu bahasa resmi untuk membuat aplikasi Android.
Sama halnya dengan Java, saat ini Kotlin banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi di platform Android. Bahasa pemrograman ini bersifat interoperability, dimana programmer bisa beralih dari bahasa Java ke Kotlin dengan cepat. Bahkan berdasarkan statistik dari Google, tercatat bahwa hampir 80% dari 1000 aplikasi teratas di Google Play Store diramu menggunakan Kotlin.
Meski relatif baru, Kotlin bisa dikatakan merupakan bahasa pemrograman penyempurnaan dari Java untuk pengembangan aplikasi di Android. Seperti halnya Java, Kotlin bisa berjalan dimana saja. Maka dari itu, developer memanfaatkan Kotlin dalam pengembangan server, back end, aplikasi desktop, dan website.
Beberapa penyempurnaan dari Java yang ada di Kotlin meliputi tidak ada raw type, memiliki function type yang layak, null reference tidak dikontrol oleh type system, array tidak pernah berubah, dan use-site variance tanpa perlu wildcard. Kotlin juga memiliki library standar yang luas, sehingga cocok digunakan untuk penggunaan sehari-hari. Ukuran bytecode Kotlin juga rendah, yaitu hanya 6 byte.
3. Golang
Golang merupakan hasil karya kolaborasi Google bersama Ken Thompson, Robert Griesemer, dan Rob Pike. Bahasa pemrograman open source ini pertama kali rilis pada 2009. Golang sendiri dihimpun dan ditulis menggunakan bahasa pemrograman C.
Meski terlihat menjanjikan, penggunaan bahasa pemrograman ini masih cukup terbatas dan belum bisa menjamah semua aplikasi. Namun, Golang memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki bahasa pemrograman lain. Golang mendukung fungsi concurrency dan footprint memorinya kecil.
Sehingga, bahasa ini cocok dipakai untuk pengembangan back end. Salah satu platform yang menggunakan bahasa pemrograman Golang adalah Dropbox.
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan menggunakan Golang, seperti membangun sistem kompleks yang butuh kinerja tinggi dan membangun tim developer yang scalable. Golang juga bisa dimanfaatkan untuk merumuskan kode server jaringan, terutama server web dan layanan mikro.
Apabila Anda perlu membuat aplikasi dalam waktu singkat, tetapi hanya memiliki budget minim, maka Golang bisa menjadi pertimbangan. Bahasa pemrograman ini juga relatif mudah dipelajari dan memiliki garbage collector.
Bagaimanapun juga, Golang tergolong sebagai bahasa pemrograman yang relatif masih baru. Maka dari itu, masih ada beberapa aspek yang perlu pengembangan, misalnya pilihan framework yang masih sedikit dan tidak memiliki manajemen memori manual.
Baca Juga : 8 Digital Skill yang Banyak dicari Perusahaan
4. JavaScript
JavaScript termasuk salah satu bahasa pemrograman tertua, bahasa ini sudah dikenal dunia pada 1994. Nama bahasa ini mengalami transformasi beberapa kali, dimulai dari Mocha, Mona, LiveScript, akhirnya resmi menjadi JavaScript.
Bahasa pemrograman ini sangat banyak digunakan. Bahkan pada 2016, tercatat ada sekitar 92% web yang menggunakan JavaScript. Selain back end, JavaScript juga banyak dipakai untuk urusan front end karena mampu membuat web terlihat lebih dinamis dan interaktif. JavaScript kerap kali dikombinasikan dengan bahasa lain, seperti HTML, untuk menghasilkan website yang nyaman.
Bahasa pemrograman JavaScript digemari oleh para programmer karena bisa membuat beragam fitur, mulai dari layout, tombol, hingga galeri. Bahkan Anda bisa membuat animasi dua dimensi dan tiga dimensi menggunakan bahasa ini. Ada banyak framework JavaScript yang tersedia di internet, seperti Node.js, React.js, dan Vue.js.
JavaScript termasuk bahasa yang paling banyak dicari pada 2021 karena menawarkan berbagai kelebihan. Dengan JavaScript, Anda tidak butuh compiler karena browser mampu menginterpretasikan JavaScript dengan HTML. Selain cepat dan ringan, proses penanganan error di JavaScript juga mudah dilakukan.
5. PHP
Sejak kemunculannya yang pertama kali pada 1995, bahasa pemrograman PHP selalu mengalami pembaruan hingga sekarang berada di versi 7.4. PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang banyak digunakan. Hal ini tidak mengherangkan mengingat PHP bersifat open source alias gratis.
Sekitar 78% website di seluruh dunia menggunakan PHP, salah satu platform besar yang memakainya adalah Facebook. Bahasa pemrograman ini banyak digunakan di server-side atau back end karena memang dirancang khusus untuk membangun website.
Biasanya, PHP dimanfaatkan untuk membuat website, baik itu website statis (situs berita) maupun dinamis (toko online dengan banyak fitur pendukung). Namun, karena kemampuannya yang beragam, banyak developer aplikasi komputer yang juga menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Di usianya yang sudah dua dekade, PHP masih mampu bertahan di tengah terjangan bahasa pemrograman lain. Alasan utamanya adalah PHP tergolong mudah untuk dipelajari, sehingga programmer muda memulai karier dengan mendalami PHP. Selain itu, materi belajar PHP juga melimpah di internet. Jika menemui kendala saat coding PHP, Anda bisa menemukan panduan dan forum programmer dengan mudah.
Keuntungan PHP lainnya adalah kemampuan untuk meningkatkan kecepatan loading, bahkan dipercaya tiga kali lebih cepat ketimbang Phyton. Script PHP juga tidak mengganggu HTML, bahkan keduanya cenderung saling melengkapi.
Jadi itulah 5 bahasa pemrograman yang banyak dicari saat ini. Kuasai salah satu bahasa tersebut untuk meningkatkan skill dan value Anda.