Konten marketing akan tersampaikan dengan sukses dengan dukungan desain grafis. Karena peranan desain grafis sangat penting, seorang desainer grafis harus menghindari beberapa kesalahan fatal desain grafis. Dengan begitu, konsumen akan tertarik untuk melihat desain dan konten marketing.
Perusahaan yang bisa menampilkan desain menarik akan membuat konsumen merasa penasaran. Konsumen pun akan tertarik untuk mencari tahu lebih lengkap tentang konten yang berusaha disampaikan oleh perusahaan. Sayangnya, beberapa perusahaan belum memahami pentingnya desain.
Beberapa Kesalahan Fatal Desain Grafis
Ada beberapa desainer grafis yang masih sering melakukan kesalahan dalam membuat desain. Kesalahan tersebut bisa sangat berpengaruh pada kualitas desain dan membuat perusahaan gagal menyampaikan konten yang sangat penting. Ini dia beberapa kesalahan yang wajib dipahami dan dihindari oleh setiap desainer grafis.
1. Terlalu banyak memakai warna
Sebaiknya hindari menggunakan latar background dengan warna solid di belakang tulisan atau teks. Menggunakan warna solid yang berlebihan justru akan mengganggu mata para pembaca. Hal ini karena warna yang cerah malah membuat tulisan yang posisinya berdekatan lebih sulit untuk dibaca.
2. Tidak menambahkan nomor halaman
Bagi banyak pembaca, nomor halaman merupakan elemen yang sangat kecil dan sederhana tapi juga sangat penting. Salah satu kesalahan fatal desain grafis adalah tidak adanya nomor halaman pada media marketing. Nomor halaman bisa membantu pembaca mengetahui urutan publikasi tersebut.
Selain itu, beberapa pembaca juga mengandalkan nomor halaman ini untuk mencari kembali informasi atau keterangan yang pernah dibaca sebelumnya.
3. Menggunakan typeface yang kurang tepat
Ada setidaknya tiga klasifikasi utama yang digunakan dalam memilih font untuk desain grafis, yaitu serif, sans serif, serta dekoratif. Contoh font serif antara lain Garamond dan Times New Roman, keduanya sangat cocok untuk digunakan dalam penulisan konten yang harus dibaca lebih lama.
Font serif bisa membantu Anda menentukan bentuk unik masing-masing huruf serta mengarahkan pembaca untuk membaca satu huruf ke huruf yang lain. Kesalahan fatal desain grafis yang berikutnya adalah menggunakan terlalu banyak font dekoratif saat membuat logo serta kemasan.
Logo serta kemasan seharusnya lebih fokus ke gambar dan bukannya teks. Gunakan font dekoratif seperti Broadway atau Constantia yang bagus dan bergaya untuk memproyeksikan gambar atau suasana dan untuk menarik perhatian para pembaca.
4. Kesalahan fatal desain grafis dalam memilih ukuran huruf
Jika ukuran huruf pada desain grafis terlalu besar, misalnya 14 poin, Anda akan kekurangan ruang untuk menambahkan banyak kata di setiap baris. Hal ini bisa membuat pembaca merasa kurang nyaman dalam membaca konten. Tapi huruf yang ukurannya terlalu kecil juga tidak bagus.
Selain lebih sulit untuk dilihat, ukuran huruf yang sangat kecil akan membuat mata pembaca lelah karena harus bergerak cepat dari kiri ke kanan setiap kali membaca suatu baris. Hal ini bisa membuat mata menjadi tegang. Ukuran huruf paling populer serta mudah untuk dibaca adalah 12 poin.
5. Headline konten sulit dibaca
Judul atau headline harus bisa menciptakan suatu kontras yang kuat sehingga tidak akan tergabung dengan teks yang ada di bawahnya. Dengan begitu, pembaca bisa segera fokus ke headline dan tidak teralihkan ke bagian lainnya. Kesalahan fatal desain grafis lainnya adalah menggunakan kapital.
Kombinasi huruf kecil dengan huruf besar jauh lebih nyaman dibaca daripada menggunakan huruf kapital di seluruh kalimat berita. Huruf besar yang mendominasi headline akan membuat judul lebih sulit untuk dibaca.
6. Kesalahan fatal desain grafis dalam memenggal kata
Penggalan konten atau kata sengaja dibuat untuk membuat teks menjadi lebih mudah diatur serta lebih nyaman untuk dibaca. Cara yang paling bagus untuk memenggal kata adalah memasukkan sub judul atau anak judul ke seluruh bagian teks. Masing-masing subjudul bisa memberikan poin masuk ke suatu teks.
Adanya subjudul juga bisa membantu pembaca agar tidak merasa bosan saat menikmati masing-masing paragraf yang tampaknya mirip.
7. Border, footer, serta header yang mengganggu
Footer serta header adalah grafik atau teks yang diulangi di bagian bawah maupun atas masing-masing halaman. Saat akan membuat bagian ini, Anda sebaiknya membuat informasi tentang hak cipta, nomor halaman, serta alamat penerbit lebih kecil dibandingkan dengan teks utama.
Logo yang berwarna dan berukuran besar di setiap halaman juga akan mengganggu pandangan, apalagi kalau logo tersebut tidak menambahkan keterangan yang berguna.
Biasanya, border atau batas halaman biasanya berupa kotak dengan kombinasi garis dan ketebalan yang sama di bagian samping, bawah, dan atas. Halaman kotak akan membuat tampilan desain tampak kuno dan konservatif. Sebaiknya gunakan gambar yang jauh lebih modern.
Hindari kesalahan fatal desain grafis ini dengan menggunakan garis yang ketebalannya berbeda dan hanya digunakan di bagian bawah serta atas setiap halamannya, tidak di bagian sampingnya.
8. Salah menuliskan istilah asing
Beberapa desainer grafis kurang memahami bahasa atau istilah asing, ini mengakibatkan kesalahan dalam penulisan istilah dalam bahasa asing. Memang, seorang desainer grafis tidak wajib memahami bahasa asing. Tapi saat ada materi yang berkaitan dengan bahasa asing, desainer grafis perlu belajar.
Dengan begitu, setidaknya ejaan yang digunakan dalam menuliskan istilah asing tersebut akan benar dan tepat. Kesalahan fatal pun bisa dihindari.
9. Kesalahan fatal desain grafis dalam ukuran gambar
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah ukuran gambar atau teks yang kurang proporsional. Seringkali, desainer grafis menciptakan bentuk gambar atau teks dengan cara memaksakan ukurannya agar bisa memenuhi space yang ada dan gambar tampak penuh. Hasilnya justru terlihat tidak proporsional.
Bentuk gambar maupun teks yang kurang proporsional akan membuat keindahan dari desain tersebut berkurang. Pembaca pun jadi tidak tertarik untuk melihat informasi yang ada dalam media tersebut.
10. Resolusi gambar terlalu kecil
Penambahan gambar ke dalam desain akan membantu membuat desain menjadi lebih bagus sehingga pesan pun bisa tersampaikan dengan sangat jelas. Sayangnya, resolusi gambar yang dipakai biasanya kurang mendukung, terutama untuk membuat publikasi berukuran besar.
Kesalahan fatal desain grafis ini mengakibatkan gambar menjadi pecah atau blur sehingga desain pun terlihat kurang maksimal.
Beberapa kesalahan di atas tampaknya sepele dan sederhana saja. Tapi jika tidak diperbaiki, hasil desain pun akan jadi tidak maksimal. Sebaiknya koreksi setiap desain yang sudah selesai dibuat dan baca ulang huruf serta angka dalam desain tersebut satu per satu dan berulang kali.
Pemeriksaan yang mendetail yang berulang akan meminimalisir adanya kesalahan dalam pengetikan. Hindari memaksakan suatu desain hanya demi menyelesaikan desain tersebut lebih cepat. Kalau desain terasa kurang pas, ulangi lagi pembuatannya dan jangan memaksakan menyelesaikannya.
Hindari seluruh kesalahan fatal desain grafis yang ada di atas dan desain Anda pun akan terlihat jauh lebih bagus dan profesional. Konsumen pun akan tertarik untuk membaca dan mencari tahu selengkapnya tentang produk yang Anda tawarkan.
Baca Juga: Rekomendasi Desain Web yang Menginspirasi