Breaking News

Perbedaan SEO dan SEM

Mengenal Perbedaan SEO dan SEM dalam Digital marketing

Baik SEO dan SEM merupakan istilah yang sering disebut dalam dunia digital marketing. Meski begitu, masih banyak pelaku bisnis yang belum memahami keduanya dengan baik, termasuk bagaimana perbedaan SEO dan SEM tersebut. 

SEO dan SEM memang berbeda, namun akan lebih baik jika dipahami secara bersamaan. Sebab, keduanya mempunyai peran penting untuk memaksimalkan strategi digital marketing. 

Lantas, apa pengertian dan perbedaan SEO dan SEM dalam digital marketing? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian SEO dan SEM

Search Engine Optimization

Search Engine Optimization (SEO) adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memunculkan website Anda di halaman teratas Search Engine Result Page (SERP) agar mendapatkan traffic yang maksimal. 

SEO lebih mengedepankan proses yang organik (tanpa iklan) dengan berbagai macam taktik yang dapat membantu meningkatkan peringkat website di halaman mesin pencarian. Secara umum, taktik SEO tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:

On-page SEO

On-Page SEO adalah optimasi setiap halaman website untuk muncul di halaman pencarian dengan menargetkan keyword yang spesifik. Taktik ini mencakup hal-hal seperti riset keyword, pembuatan konten, dan optimasi keyword. 

Tujuan dari taktik on-page SEO adalah membantu mesin pencarian memahami konten yang ada di halaman website dan memunculkannya di peringkat teratas SERP.

Technical SEO

Taktik yang kedua ini lebih fokus pada optimasi website Anda, mulai dari struktur backend hingga pondasi website itu sendiri. Yang termasuk ke dalam taktik ini antara lain seperti kecepatan website, kecepatan pengindeksan, mobile friendly, site architecture, crawl ability, dan juga keamanan website. 

Dengan memperbaiki aspek non-content dari website Anda, diharapkan mesin pencarian akan mendorong website untuk tampil di halaman teratas SERP. 

Off-page SEO

Taktik Off-page SEO biasa dimanfaatkan untuk membangun reputasi website dengan cara menghubungkan link ke website yang lebih berkualitas. Taktik ini meliputi: pengelolaan list lokal dan list profil, serta link building dari website lain yang berkualitas. 

Dengan taktik ini, mesin pencarian akan menganggap website Anda terpercaya dan mempunyai reputasi yang baik sehingga dapat direkomendasikan kepada audiens. 

Search Engine Marketing

Search Engine Marketing (SEM) adalah taktik, menurut Hubspot, merupakan bagian dari internet marketing. Dalam SEM, Anda harus melakukan optimalisasi website dan mengiklankannya agar muncul di halaman teratas mesin pencarian. 

Dengan kata lain, Anda menggunakan iklan atau pay-per-click dengan tools khusus. Pada umumnya, tool yang digunakan oleh para marketer adalah Google Ads yang jangkauannya sangat luas. 

Melalui taktik ini, Anda dapat menggunakan pencarian keyword serta membuat kampanye dengan keyword terbaik. Ciri yang paling mudah ditemukan dari SEM ini adalah tanda “Ad” muncul ketika Anda melakukan pencarian di mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing, atau yang lainnya. 

Nah, jika Anda menekan iklan tersebut, maka pemilik website harus membayar kepada penyedia layanannya. Inilah yang dimaksud dengan pay-per-click (PPC) tadi. 

Apa saja perbedaan SEO dan SEM?

Setelah membaca tentang pengertian SEO dan SEM, Anda harus memahami apa saja perbedaan dari keduanya agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi. Maka dari itu, berikut ini beberapa perbedaan SEO dan SEM yang harus Anda pahami:

Tampilan hasil pencarian

Tampilan hasil pencarian SEO dan SEM dalam SERP sangat berbeda. Penyebabnya karena website yang menggunakan SEM akan memiliki label “Ad” ketika tampil di hasil pencarian, sedangkan SEO tidak. 

Meski begitu, SEM masih efektif untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap website atau brand Anda. 

Perbedaan lainnya terletak pada extension. Hasil pencarian SEM di mesin pencarian biasanya ditambahkan dengan nomor telepon, link tambahan, atau bahkan callout yang dapat memaksimalkan hasilnya, namun menambah biaya yang Anda keluarkan. 

Sementara itu, hasil pencarian SEO hanya menampilkan cuplikan pendek (biasanya 60 kata) dari isi website Anda (meta description). Karena itu, ketika menggunakan taktik SEO, Anda harus pandai merangkai kata untuk dijadikan sebagai meta description. 

Biaya yang dikeluarkan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, SEM merupakan iklan PPC. Ini berarti, Anda harus membayar jika ada pengguna yang menekan hasil SEM website Anda di SERP. Dengan demikian, Anda harus menyiapkan anggaran khusus agar iklan bisa terus berjalan. 

Sedang SEO, merupakan taktik yang organik alias tanpa menggunakan iklan sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya jika ada pengguna yang menekan website Anda dari hasil pencarian. 

Target audiens

Ketika menggunakan SEM, Anda dapat memilih sendiri target audiens yang ingin dituju berdasarkan kategori tertentu, seperti wilayah, umur, jenis kelamin, dan yang lainnya. Pemilihan ini biasanya dilakukan sebelum iklan dijalankan, dengan begitu target audiens-nya lebih jelas dan terukur. 

Sementara itu, ketika menggunakan SEO Anda tidak dapat memilih target audiens. Yang bisa Anda lakukan adalah menaikkan konten di website terlebih dahulu, setelah itu baru dianalisis apakah konten tersebut sudah sesuai dengan target yang diinginkan atau belum. Jika belum, maka Anda harus melakukan optimasi konten berkali-kali hingga berhasil menjangkau target audiens tersebut.

Kecepatan proses

Meski SEM mengandalkan iklan, namun hasil nya tak langsung muncul saat Anda memasangnya. Sebab, masih ada persaingan dengan pemasang iklan lainnya. Hanya saja, proses ini relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan SEO.

Sebaliknya, dengan SEO Anda akan membutuhkan waktu yang relatif lama agar bisa mengetahui hasilnya. Selain itu, hasilnya bisa membaik atau memburuk seiring waktu karena banyak faktor yang mempengaruhinya. 

Manfaat

SEM memiliki kelebihan yaitu Anda dapat mematikan atau menghidupkan iklan kapan saja. Jadi taktik ini lebih bermanfaat untuk mengecek apakah strategi marketing Anda dapat diterima dengan baik oleh audiens atau tidak. 

Selain itu, Anda juga bisa merevisi judul iklan, mengganti target audiens, bahkan mengubah konten dari landing page sehingga testing yang dilakukan akan maksimal. 

Hal ini tidak dapat dilakukan pada SEO karena prosesnya membutuhkan waktu yang relatif lama. Jika Anda memaksa mengubah judul atau konten, maka waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya akan semakin lama. 

Durasi

Seperti iklan pada umumnya, SEM hanya aktif selama Anda membayar penyedia layanan untuk menampilkan website Anda di hasil pencarian. Ketika anggaran SEM Anda habis, maka taktik SEM tidak dapat digunakan lagi. 

Sebaliknya, SEO justru mampu bertahan lebih lama karena prosesnya organik dan Anda tidak memerlukan biaya. Dengan demikian, hasilnya akan tetap terlihat selama Anda tidak menghapus konten atau website Anda.

Potensi Click Through Rate (CTR)

Perbedaan SEO dan SEM yang terakhir adalah potensi Click Through Rate (CTR) nya. Secara umum, potensi CTR SEO lebih besar daripada SEM. Bahkan ketika hasil SEO dan SEM tampil di halaman teratas pada saat yang bersamaan, kemungkinan besar pengguna akan memilih hasil SEO dibanding SEM. 

Alasannya karena orang cenderung kurang menyukai tanda “Ad” yang muncul di tampilan hasil pencarian SEM. Pengguna akan berpikir link tersebut hanya iklan biasa yang belum tentu memiliki konten yang dia butuhkan. 

Baca Juga: Memahami Relasi Antara SEO dan SEM dalam Digital Marketing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *