Breaking News

membuat user interface

3 Tahap Utama Membuat User Interface

Saat Anda mengunjungi suatu website yang memiliki tampilan yang berantakan, kemungkinan besar Anda tidak akan kembali membuka web tersebut. Ini merupakan hal yang wajar sebab manusia memang cenderung menilai sesuatu dari tampilannya dulu. Itulah sebabnya, perlu membuat user interface atau antarmuka pengguna penting untuk diperhatikan. Tanpa user interface yang baik, produk Anda tidak akan pernah menjangkau konsumen. Dan sehebat apapun ide atau teknologi yang Anda miliki, tidak akan ada artinya jika pengguna kebingungan saat menggunakannya.

Website, software, maupun aplikasi harus selalu mementingkan pengguna daripada tim Anda sendiri. Katakanlah Anda saat ini memiliki bisnis yang bergerak di bidang sistem laporan keuangan. Tentu saja Anda bisa membuat desain aplikasi dan website yang hebat, kreatif, atau indah, sehingga membuat pengunjung terkesan. Namun, semua itu sia-sia saja jika tujuan dari aplikasi/website tidak terpenuhi, begitu juga dengan kebutuhan pengguna.

Pengguna harus selalu menjadi pusat dari webisite dan aplikasi yang Anda buat. Setiap elemen yang ada di dalamnya harus disesuaikan dengan kebiasaan, usia, jenis kelamin, karakteristik, kebutuhan, dan lain-lain yang dimiliki oleh pengguna.

Contoh lainnya, Anda sedang membuat proyek pembuatan perpustakaan digital untuk anak-anak. Kemudian Anda menggunakan kombinasi warna hitam, abu-abu, dan putih. Ketiga warna ini lalu Anda gabungkan dengan elemen lain seperti kotak pencarian dan beberapa opsi lanjutannya. Apakah anak-anak yang mengunjungi website Anda akan merasa puas?

Mungkin ada beberapa yang merasa puas, namun sebagian besar mungkin akan merasa bingung sebab anak-anak (yang merupakan pengguna website Anda) masih belum tahu siapa penulis maupun apa judul buku yang mereka cari.

Mereka hanya bisa mengenali buku yang menarik dari warna sampul buku dan gambar-gambar yang ada di sampul tersebut.

Jadi hal paling penting dalam pembuatan user interface adalah bagaimana caranya agar produk Anda dapat berguna, menarik, dan ramah bagi pengunjungnya. Nah, untuk mencapai tujuan ini, Anda bisa mengikuti 3 step dalam pembuatan user interface yang ada di artikel ini.

3 tahap utama membuat user interface

Tiga tahap yang harus Anda lakukan saat membuat user interface adalah riset pengguna, desain dan prototipe, kemudian evaluasi. Mengapa Anda harus melakukan semua ini? Apa manfaat yang Anda dapatkan? Lalu bagaimana cara melakukannya? Simak ulasan berikut ini untuk memperoleh jawabannya.

Riset

Tujuan Anda melakukan riset adalah agar Anda tahu siapa pelanggan produk Anda serta bagaimana mereka akan menggunakannya. Di titik ini, Anda harus mencari informasi mengenai:

  1. Kebutuhan, tantangan, serta masalah yang dimiliki pengguna
  2. Jenis pengguna, pengalaman mereka, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki
  3. Aktivitas yang dapat mereka lakukan dengan produk Anda

Tahap pertama ini sangat penting dan benar-benar diperlukan dalam prose pengembangan perangkat lunak dengan metode apapun. Pasalnya, semua informasi yang Anda dapatkan akan membantu Anda saat mulai mendesain user interface.

Anda juga bisa mencari tahu atau memperkirakan dari mana pengguna menemukan aplikasi/website milik Anda. Apakah dari sosial media, task flow (seperti proses pembelian), halaman register, atau yang lainnya.

Ketika Anda mengetahui dari mana pengguna datang, Anda bisa tahu apa konteks yang harus dijaga agar pengguna tersebut tidak kebingungan atau merasa terputus saat mengunjungi produk Anda.

Namun Anda juga tidak bisa sembarangan dalam melakukan riset ini, sebab jika informasi yang Anda dapatkan tidak konsisten atau tidak lengkap, banyak resiko yang akan Anda hadapi saat merancang desain user interface nanti.

Dari mana Anda mengumpulkan semua informasi tersebut? Dari mana saja. Buku, website, video Youtube, sosial media, bahkan observasi langsung.

Desain dan Prototipe

Setelah semua informasi penting yang Anda butuhkan terkumpul, langkah selanjutnya adalah membuat desain dan prototipe. Ini merupakan sketsa sederhana serta gambar rangka yang tidak harus terlalu detail.

Dalam tahap ini Anda hanya mengeluarkan ide yang sudah terkumpul di dalam kepala, sehingga Anda memiliki gambaran kasar tentang desainnya. Setelah sketsa jadi, baru lanjutkan dengan gambar rangka, mockup, dan prototipe yang detail.

Gambar rangka (wireframe)

Gambar rangka atau wireframe merupakan sketsa dari sistem yang akan Anda bangun. Sebuah wireframe harus dapat menjelaskan setiap elemen dan fitur-fitur yang ada di semua halaman atau layar produk Anda dengan tepat.

Jangan masukkan terlalu banyak detail dalam tahap ini agar Anda tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Cukup buat gambar yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, pengguna, atau tim proyek.

Dengan kata lain, wireframe adalah gambaran awal yang membantu Anda untuk memvisualisasikan ide awal. Dengan begitu, proses diskusi berjalan lebih mudah karena pihak-pihak yang terlibat tidak kebingungan.

Selain itu, wireframe juga harus bisa diubah atau direvisi dengan mudah sehingga Anda bisa lebih menghemat biaya. Maka dari itu, wireframe harus dilakukan lebih dulu. Setelah itu, baru masuk ke prototipe.

Prototipe

Prototipe, singkatnya, merupakan tata letak semi-fungsional yang bisa memberikan gambaran awal dari fungsi front-end user interface aplikasi atau website yang Anda kerjakan.

Secara umum, prototipe harus dapat memberikan mensimulasikan cara kerja aplikasi/website kepada pengguna akhir. Paling tidak, pengguna harus bisa meng-klik setiap elemen yang ada.

Dengan hadirnya prototipe ini Anda akan lebih mudah dalam mendemonstrasikan serta mendiskusikan bagaimana setiap elemen dan fitur di dalam aplikasi/website akan bekerja nantinya. Artinya, ide-ide awal yang sudah dirumuskan sebelumnya bisa Anda uji di sini sehingga mungkin akan ada beberapa perubahan nantinya.

Mockup

Mockup adalah sebuah desain yang dapat menunjukan semua gambar, warna, tipografi, serta elemen dengan baik. Namun berbeda dengan prototipe, mockup ini hanya sebuah gambar yang menjadi visualisasi akhir dari produk Anda.

Banyak desainer user interface pemula yang sulit membedakan antara wireframe. Padahal sebenarnya ada satu perbedaan utama antara keduanya. Mockup lebih fokus pada memberikan gambaran tentang hasil akhir, sementara wireframe lebih fokus pada fungsi dari produk Anda.

Evaluasi

Langkah terakhir dalam pembuatan user interface adalah evaluasi. Mengapa evaluasi harus dimasukkan ke dalam pembuatan desain UI? Karena ini merupakan langkah untuk menilai kualitas dari desain yang sudah Anda buat, menganalisis apakah desain tersebut sudah sesuai dengan pengguna atau memenuhi kebutuhan mereka.

Setelah semua proses ini Anda lakukan, Anda akan lebih mudah membuat user interface yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan pengguna. Biar bagaimanapun, user interface bukan hanya tentang mempercantik tampilan aplikasi atau website Anda. Lebih dari itu, user interface yang baik juga dapat menjadi media untuk menyampaikan nilai (value) dari brand Anda.

Selesai sudah pembahasan tentang tiga step dalam pembuatan user interface. Sekarang, saatnya Anda mempraktekkan setiap pengetahuan yang Anda dapatkan dalam artikel ini dengan membuat proyek seperti website atau aplikasi. Selamat mencoba!

Baca Juga:Pentingnya UX/UI Desain dalam Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *