Saat ini banyak perusahaan mulai sadar bahwa mereka perlu membawa perusahaan atau organisasinya kearah yang tepat. Sehingga bisa bertahan melalui persaingan yang sangat padat. Oleh karena itu mereka mulai menerapkan yang namanya Business Model Canvas (BMC). BMC ini bisa membantu perusahaan untuk memetakan arah bisnis sebuah organisasi atau perusahaan mau bagaimana untuk kedepannya.
Dalam berbisnis pastinya harus memiliki pondasi konsep yang strategis, sehingga dapat memprediksi bisnis itu akan eksis dalam beberapa tahun ke depan. Serta bisa tidak bersaing dengan perusahaan lain yang merupakan pesaing utama bahkan, yang bukan pesaing utama sekalipun yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Lalu apa sih yang harus dilakukan, khususnya bagi seorang pengusaha agar usaha atau perusahaan yang dirintis tersebut bisa menjadi besar dan lebih mudah dalam mencapai tujuannya?
Kita perlu mengenal yang namanya bisnis model. Apakah itu bisnis model? Bisnis model sendiri pada dasarnya adalah sebuah peta pemikiran di mana sebuah perusahaan atau organisasi bisa menciptakan, memberikan, bahkan menangkap sebuah nilai baik itu secara ekonomi maupun sosial, serta bentuk nilai lainnya yang gunanya bisa memberikan kepuasan kepada customer, mitra, dan menunjang kesuksesan dari perusahaan itu sendiri
Apakah Business Model Canvas Itu Sebenarnya?
Secara sederhananya, business model canvas merupakan sebuah strategi dalam manajemen untuk merancang sebuah perencanaan bisnis perusahaan maupun organisasi yang didasarkan pakai proporsi nilai perusahaan yang difokuskan pada produk atau pelayanan, kemudian pelanggan atau target dari perusahaan, sumber keuangan yang dijadikan sebagai modal dan pendapatan, serta infrastruktur.
Saat ini business model canvas menjadi salah satu strategi dalam manajemen yang sangat populer dipakai oleh banyak perusahaan berkembang atau rintisan. Bahkan, banyak sekali diajarkan secara akademik di universitas untuk melatih mahasiswa memanajemen perusahaan ketika hendak terjun ke dunia entrepreneur. BMC sendiri banyak dipakai oleh pengusaha atau pelaku bisnis saat ini karena sederhana dan mudah dipahami. Ada 9 elemen utama dalam BMC yang bisa dipelajari antara lain:
A. Value Proposition atau Proporsi Nilai
Untuk poin proporsi nilai ini memiliki fungsi bagaimana perusahaan memposisikan produk atau jasanya di mata pelanggan. Jadi dalam menjual produk atau memberikan pelayanan itu tidak asal pelanggan puas saja, namun perusahaan harus tahu bagaimana produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan ini bisa diposisikan dengan baik dan nilai manfaatnya tersampaikan.
B. Customer Segment atau Segmen Pelanggan
Pelanggan adalah sumber pendapatan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan menjual produk atau layanan kepada pelanggan yang tepat dan pastinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan yang namanya segmentasi pelanggan agar kampanye produk atau jasanya tepat sesuai sasaran dengan apa yang diharapkan. Jika pelanggan yang disasar salah, yang terjadi adalah produk atau layanan tidak akan laku di pasaran.
C. Channels atau Saluran
Channels atau saluran adalah media yang dipakai perusahaan dalam menyampaikan nilai produk atau jasa kepada pelanggan. Sebagai contoh saat ini kamu menjual es krim gelato rasa local. Kamu sudah menentukan segmen dari produk es krim ini adalah anak mudah di usia 18 sampai 25 tahun. Karena saat ini adalah era digital, dan di usia tersebut orang-orang sudah banyak menggunakan platform digital, maka saluran pemasaran yang kamu pakai untuk menyampaikan nilai produk tersebut melalui media digital baik itu Instagram, Facebook, maupun TikTok.
D. Customer Relationship atau Hubungan dengan Pelanggan
Di dalam berbisnis tidak cukup kita mengumpulkan banyak pelanggan hanya untuk kepentingan membeli produk saja. Butuh pemeliharan terhadap pelanggan agar mereka nyaman dan mau berlangganan dengan perusahaan kita. Oleh karena itu, customer relationship ini sangat penting agar mereka yang dulu pernah menggunakan layanan atau membeli produk kita tidak pergi atau berpaling ke layanan atau produk dari perusahaan lain. Perlu adanya pengawasan yang ketat dan intens dalam melakukan pemeliharan pelanggan dan salah satunya membaca pola atau perilaku pelanggan.
E. Key Activity atau Aktivitas Utama
Melihat persaingan yang ketat antar perusahaan dalam mempertahankan produk atau layanan jasa di pasaran, maka perusahaan perlu memperhatikan aktivitas utama yang bisa menggerakan roda perusahaan. Dalam BMC ini, perusahaan bisa membuat sebuah perencanaan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan dalam rangka mempertahankan eksistensi perusahaan sehingga bisa bersaing dalam jangka panjang walaupun perubahan zaman terus terjadi.
Baca Juga : Cara Membuat Aplikasi Bisnis UI dan UX Terbaik
F. Key Resource atau Sumber Daya Utama
Sumber daya merupakan bagian vital perusahaan yang mampu mewujudkan nilai produk atau layanan kepada pelanggan. Erat kaitannya dengan aktivitas utama, sumber daya utama perusahaan harus bisa menempatkan SDM nya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing sehingga bisa menciptakan sinergi yang bagus untuk perusahaan dalam rangka menciptakan dan menyampaikan nilai.
G. Key Partnership atau Mitra Utama
Dalam berdirinya sebuah perusahaan atau organisasi, tidak mungkin mereka bisa bediri tanpa adanya hubungan dengan pihak lain yang dijadikan sebagai mitra usaha. Oleh karena itu, melalui perencanaan bisnis ini, perusahaan harus bisa menggandeng siapa saja mitra atau pihak lain yang diajak Kerjasama dalam membesarkan perusahaan baik itu sebagai pemasok utama maupun pelanggan.
H. Revenue Stream atau Sumber Pendapatan
Perusahaan memang harus merencanakan berbagai macam hal mulai dari SDM, segmen pasar, hingga mitra yang cocok untuk membesarkan perusahaan tersebut. Namun, jangan lupa dengan sumber pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas utama dan memelihara sumber daya, perusahaan juga harus memiliki pendapatan dan profit yang cukup. Sehingga, perusahaan juga harus memetakan, dari mana pendapatan untuk mengelola perusahaan tersebut bisa didapatkan melalui perencanaan revenue stream.
I. Cost Structure atau Struktur Biaya
Selain fokus dengna profit atau pendapatan perusahaan agar perusahaan bisa bertahan di tengah persaingan yang sangat ketat. Maka dalam perencanaan melalui model bisnis ini, perusahaan dapat memetakan biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan. Seperti Biaya operasional, biaya produksi dan biaya infrastruktur harus dipetakan dengan jelas. Sehingga antara pengeluaran dan pendapatan dengan mudah diidentifikasi, sehingga perkembangan perusahaan setiap bulannya bisa dianalisis dengan baik, apakah layak perusahaan ini bertahan untuk beberapa tahun ke depan, atau perlu perombakan struktur perusahaan guna menghemat biaya.
Sembilan poin yang ada di dalam Business Model Canvas tersebut dapat Anda terapkan menjadi dalam perencanaan bisnis yang hendak dijalankan. Selamat mencoba dan semoga usahamu bisa sukses ya!