Breaking News

native framework

Perbedaan Pemrograman Native dan Framework

Pembuatan sebuah website juga makin canggih, terbukti dengan hadirnya banyak metode yang bisa dipilih oleh seorang programmer. Dua metode paling populer yang jamak digunakan adalah native PHP dan framework. 

Sayangnya, tidak sedikit programmer yang masih bingung dalam memilih metode yang tepat untuk membuat website. Khususnya programmer pemula. Salah satu pertanyaan mereka ialah: lebih baik pakai native PHP atau framework?

Permasalahan yang muncul tidak hanya sebatas itu saja, programmer pemula biasanya mengajukan pertanyaan lanjutan, yaitu: apa framework yang harus digunakan? Apakah Laravel, Codeigniter, CakePHP atau yang lainnya? 

Karena tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut, kebanyakan programmer pemula akan mencoba hampir semua framework terkenal sampai merasa puas. Sayangnya, seringkali mereka tidak pernah puas dengan hasilnya dan terus terjebak dalam proses ini. 

Akibatnya, mereka tidak kunjung menguasai programming dan membuat sebuah aplikasi dengan framework. Banyak waktu terbuang percuma tanpa mendapatkan hasil apapun. Mungkin sebagian dari mereka ingin meniru programmer handal yang sering mereview macam-macam framework. 

Masalahnya, programmer handal sudah punya kompetensi, berbeda dengan programmer pemula. Jika diibaratkan mengutak-atik framework lain merupakan hiburan bagi programmer handal. Yang artinya, mereka tidak terlalu mementingkan hasilnya. 

Bagi Anda yang baru belajar pemrograman dan terjebak dalam masalah ini, sebaiknya segera berhenti dan mulai kembali pembelajaran dari hal yang paling dasar, yaitu perbedaan antara pemrograman native dan framework. 

Pengertian PHP Native

Sebelum membahas tentang pengertian PHP Native, Anda harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan PHP atau Hypertext Preprocessor. Secara singkat, PHP adalah bahasa pemrograman yang memiliki sifat script server side dan mampu membuat halaman website yang dinamis.

Sedangkan PHP native adalah aplikasi pemrograman website yang menggunakan gabungan bahasa pemrograman dan didasari oleh bahasa pemrograman. Biasanya PHP native ini memuat text Javascript, css, bootstrap, dan lain sebagainya. 

Native sendiri memiliki arti asli, atau sebuah pemrograman PHP yang dibangun oleh seorang programmer tanpa menambahkan istilah untuk setting maupun konfigurasi yang lainnya. 

Dengan kata lain, PHP Native adalah sebuah program yang digunakan untuk membangun sebuah website dengan PHP dari nol, termasuk menyiapkan kerangka kerja yang diperlukan.

Kelebihan PHP Native

Pada dasarnya, PHP native punya 3 kelebihan utama yang dapat mempermudah pekerjaan seorang programmer, yaitu: 

  • Pemrograman yang dibangun berdasarkan pemikiran programmer yang menggunakannya, dengan demikian hasilnya akan jadi lebih baik karena programmer menguasai prosesnya sejak awal. 
  • Dapat dibentuk dalam format Object Oriented Programming (OOP) yang membuatnya bisa disusun menjadi sebuah program.
  • Programmer dapat menerapkan PHP native dalam skala mudah sampai mengetahui tingkat kesulitannya.

Kelemahan PHP Native

Di balik kelebihannya, PHP native juga punya kelemahan yang tidak bisa diabaikan begitu saja, diantaranya: 

  • Dokumentasinya tidak jelas karena dibangun berdasarkan pemahaman yang dimiliki oleh si programmer. Sementara pemikiran programmer tersebut belum tentu sejalan dengan programmer yang lainnya. Maka dari itu, perlu dibuat sebuah dokumentasi yang menjadi acuan saat programmer melakukan perbaikan maupun peningkatan kualitas. 
  • Kurang cocok untuk bisnis maupun sistem yang sangat luas karena framework-nya terlalu rendah. 
  • Tidak memiliki Coding Style Consistence, jadi jika ada penggantian programmer maka akan terjadi perbedaan penulisan source code program. 
  • Tidak memiliki Security Concern Framework serta pengamanan default dalam sistem yang sudah dikembangkan. Dengan kata lain, programmer harus membangun pengamannya sendiri agar sistem tersebut bisa terhindari dari berbagai kesalahan. 

Pengertian PHP Framework

Framework atau kerangka kerja adalah bahasa pemrograman yang penulisannya tidak dimulai dari nol. Ini artinya, programmer tidak harus kerja dari awal dan bisa dimulai dari memahami pola kerangka kerja, lalu menerapkannya ketika membuat website. 

Ini jelas berbeda dari PHP native yang mengharuskan programmer membuat kerangka kerja sendiri sehingga proses pembuatan website butuh waktu yang lebih lama. Namun ini tidak bisa dipukul rata karena programmer yang sudah menguasai alur serta biasa menggunakan framework juga bisa bekerja dengan cepat. 

Mudahnya, jika Anda tidak paham alur dan belum terbiasa menggunakan framework, besar kemungkinan Anda akan mengalami banyak hambatan saat membuat website. 

Kelebihan framework

Terlepas dari waktu pengerjaan yang relatif lebih lama daripada PHP Native, framework juga masih memiliki kelebihan-kelebihan lain, yaitu:

  • Memudahkan programmer dan developer dalam proses pembuatan aplikasi
  • Memudahkan pembuatan rancangan, pengembangan, serta pemeliharaan sistem dengan adanya Design Patterns. 
  • Memudahkan programmer dalam membaca source code karena pengkodeannya dilakukan dengan cara yang sama (konsisten). Ini kerap dikenal juga dengan Coding Style Consistence. 
  • Mempunyai Security Concern Framework yang memungkinkan programmer mengantisipasi berbagai masalah menggunakan sebuah pelindung. 
  • Membantu membentuk programmer yang disiplin dalam menulis dokumentasi sistem yang sedang dibangun. Dengan begitu, mereka dapat membuat serta mempelajarinya di masa yang akan datang. 

Kekurangan framework

  • Ketika menggunakan framework, programmer mungkin akan menjumpai batasan dalam merancang aplikasi. Misalnya seperti fungsi yang ada di Framework A belum tentu ada juga di Framework B.
  • Pembengkakan biaya sangat mungkin terjadi, terutama jika programmer kurang disiplin dalam membuat dokumentasi dan kurang mendapatkan support. 

Jenis-jenis framework

Laravel

Laravel adalah framework yang dirilis sekitar 11 tahun yang lalu dan sangat populer di antara kalangan programmer. Framework ini punya banyak fitur yang bisa memfasilitasi developer. Contohnya jumlah library yang relatif lebih banyak dan bervariasi, atau kehadiran blade atau template yang membuat programmer lebih mudah mengolah tampilan. 

Symfony

Symfony adalah sebuah framework yang kompatibel dengan berbagai macam database, mulai dari oracle, postgree, mysql, dan framework yang lainnya. Selain itu, symfony juga punya cara integrasi yang berasal dari vendor library yang lainnya. 

Codeigniter

Codeigniter adalah framework yang populer karena kemudahan yang dimilikinya. Sebab framework ini memang diciptakan untuk pengembangan PHP yang hanya memerlukan toolkit sederhana dan elegan. Selain itu, library dalam framework ini juga cukup lengkap. Maka dari itu, tak heran jika banyak programmer menggunakan codeigniter untuk membangun website yang ringan. 

Cake PHP

Cake PHP merupakan framework yang memiliki kerangka CRUD sehingga sangat mudah dipelajari oleh programmer pemula.

Yii

Yii adalah framework dengan bermacam-macam fitur yang profesional dan aman sehingga cocok digunakan dalam pembuatan proyek yang mengandalkan daya tahan serta kecepatan.

ZEND Framework

Framework yang berisi kumpulan paket PHP dan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan aplikasi maupun website. 

Phalcon

Phalcon adalah framework yang dikirim sebagai C-extension. Ketika menggunakan framework ini, Anda tidak perlu lagi belajar tentang bahasa pemrograman CSS.

FuelPHP

Fuel PHP merupakan framework yang mempunyai versi tersendiri. Versi tersebut dikenal juga dengan sebutan Hierarchical Model View Controller (HMVC).

PHPixie

PHPixie merupakan framework yang dibangun untuk menghasilkan framework lain dengan kinerja yang lebih tinggi. Biasanya PHPixie digunakan untuk membangun sebuah aplikasi yang berbasis website. 

Baca Juga:3 Teknologi Handal untuk Membangun Aplikasi Mobile Multi Platform

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *